METODE PROYEK

ABSTRAK
Pembelajaran berbasis proyek ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan pada pembelajaran yang belum menggunakan model pembelajaran yang cocok. Kasus dilapangan ditemukan siswa melaksanakan kegiatan tanpa ada proses pembelajaran. Kegiatan seperti ini dirasakan monoton oleh siswa. Oleh karena itu, perlu ada suatu metode pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman dan pengalaman bagi siswa atas apa yang mereka kerjakan. Pembelajaran Berbasis Proyek dipandang tepat sebagai salah satu model pembelajaran yang diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
PENDAHULUAN
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasululah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran tentang Metode Pembelajaran Proyek.
Adapun yang melatar belakangi pembuatan makalah ini adalah untuk membahas mengenai Metode Proyek. Karena Metode Proyek merupakan salah satu metode yang sering di gunakan pada proses pembelajaran. Metode ini memberikan pengalaman belajar melalui bermain bersama dalam kelompok. Dengan menggunakan metode proyek, melatih anak untuk bekerjasama, bertanggung jawab dan mengembangkan kemampuan sosial. Serta Metode ini memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance).


PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING
Pengertian Stategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek (Thomas, dkk, 1999). Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat (Clegg, 2001; Clegg & Berch, 2001). ( Made Wena, 2012).
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999). Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya. ( Made Wena, 2012).
Secara sederhana pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah. (Prof. Dr. Warsono, M.S & Drs. Hariyanto, M.S, 2014).
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbasis proyek mempunyai karakteristik berikut ini :
1)      Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
2)      Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3)      Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
4)      Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
5)      Siswa melakukan evaluasi secara kuntinu.
6)      Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
7)      Hasil akhir berupa produk dan dievaluasikan kualitasnya.
8)      Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Thomas (2000), pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut :
a.       Prinsip sentralis, menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran dikelas. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dapat dilaksanakan secara optimal. Dalam pembelajaran berbasis proyek, proyek adalah strategi pembelajaran, siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek.
b.      Prinsip pertanyaan pendorong / penuntun berarti bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.
c.       Prinsip investigasi konstruktif merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discrovery, dan pembentukan model.
d.      Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam hal melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan bertanggung jawab.
e.       Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti disekolah (Suhartadi, 2001). Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realitas kepada siswa, termasuk dalam memilih topic, tugas, dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya.


Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Moursund (1997) beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut.
a.       Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang.
b.      Increased problem-solveng ability. Beberapa sumber mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
c.       Improved library reseach skills. Karena pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.
d.      Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
e.       Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasinwaktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Langkah-Langkah Mendesain Suatu Proyek
Stienberg (1997) mengajukan 6 strategi dalam mendesain suatu proyek yang disebut dengan : The Six A’s of Designing Projects, yaitu 1) Authenticity (keautentikan), 2) Academic Rigor (ketaatan terhadap nilai akademik), 3) Applied Learning (belajar pada dunia nyata), 4) Active Exploration (aktif meneliti), 5) Adult Relationship (hubungan dengan ahli), dan 6) Assessment (penilaian).
Langkah-Langkah
Pernyataan Penuntun
Keautentikan
·         Apakah proyek-proyek tersebut mengacu pada permasalahan yang bermakna bagi siswa?
·         Apakah masalah tersebut mungkin secara nyata dapat dikerjakan oleh siswa?
·         Apakah siswa dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu, baik sebagai pribadi maupun kelompok di luar lingkungan sekolah?
Ketaatan terhadap nilai akademik
·         Apakah proyek tersebut dapat membantu atau mengarahkan siswa untuk memperoleh dan menerapkan pokok pengetahuan dalam satu atau lebih disiplin ilmu?
·         Apakah proyek tersebut dapat / mampu memberi tantangan pada siswa untuk menggunakan strategi-strategi penemuan (ilmiah) dalam satu atau lebih disiplin ilmu? (contoh : berfikir dan bekerja seperti ilmuwan)
·         Apakah siswa dapat mengembangkan keterampilan dan kebiasaan berpikir tingkat tinggi? (contoh : pencarian fakta; memandang sesuatu masalah dari berbagai sudut)
Belajar pada dunia nyata
·         Apakah kegiatan belajar yang dilakukan siswa berada dalam konteks permasalahan semi struktur, mengacu pada kehidupan nyata, dan bekerja / berada pada dunia lingkungan luar sekolah?
·         Apakah proyek dapat mengarahkan untuk menguasai dan menggunakan untuk kerja yang dipersyaratkan dalam organisasi kerja yang menuntut persyaratan tinggi? (contoh : kerja tim; menggunakan teknologi yang tepat; pemecahan masalah dan komunikasi)
·         Apakah pekerjaan tersebut mempersyaratkan siswa untuk mampu melakukan pengembangan organisasi dan mengelola keterampilan pribadi?
Aktif meneliti
·         Apakah siswa menggunakan sejumlah waktu secara signifikan untuk mengerjakan bidang utama pekerjaannya?
·         Apakah proyek tersebut mempersyaratkan siswa untuk mampu melakukan penelitian macam strategi, media dan berbagai sumber lainnya?
·         Apakah siswa diharapkan dapat / mampu untuk berkomunikasi tentang apa yang dipelajari, baik melalui presentasi maupun untuk kerja?
Hubungan dengan ahli
·         Apakah siswa menemui dan mengamati (belajar dari) teman / orang sebaya (dewasa) yang memiliki pengalaman dan kecakapan yang relevan?
·         Apakah siswa berkesempatan bekerja / berdiskusi secara teliti dengan paling tidak seorang teman?
·         Apakah orang dewasa (di luar siswa) dapat bekerja sama dalam merancang dan menilai hasil kerja siswa?
Penilaian
·         Apakah siswa dapat merefleksi secara berkala proses belajar yang dilakukannya dengan menggunakan kriteria proyek yang jelas, yang kiranya dapat membantu dalam menentukan kinerjanya?
·         Apakah orang luar dapat membantu siswa mengembangkan pengertian tentang standar kerja dunia nyata dalam suatu jenis pekerjaan?
·         Apakah ada kesempatan secara regular untuk menilai kerja siswa, terkait dengan strategi yang digunakan, termasuk melalui pameran dan portofolio.

Prosedur / Desain Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembimbingan oleh guru dan penyelesaian tugas oleh siswa mengacu pada prinsip metode pembelajaran berbasis proyek seperti berikut.
Prinsip
Pengertian
Aplikasi
Keautentikan
·         Proyek yang dikerjakan siswa harus mengacu pada permasalahan yang bermakna bagi siswa.
·         Proyek / masalah tersebut harus secara nyata dapat dikerjakan oleh siswa.

·         Dari kegiatan proyek tersebut siswa harus dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu, baik sebagai pribadi maupun kelompok di luar lingkungan sekolah.
·         Proyek yang dikerjakan harus berguna baik secara praktis maupun teoretis bagi siswa.
·         Proyek yang dikerjakan oleh siswa dalam rentang waktu yang ditentukan (1 semester).
·         Proyek harus menghasilkan produk (pengetahuan / keterampilan baru).
Ketetapan terhadap nilai-nilai akademik
·         Kegiatan proyek harus dapat membantu atau mengarahkan siswa untuk memperoleh dan menerapkan pokok pengetahuan dalam satu atau lebih disiplin ilmu.
·         Proyek tersebut harus dapat / mampu memberi tantangan pada siswa untuk menggunakan metode-metode penemuan (ilmiah) dalam satu atau lebih disiplin ilmu (contoh : berpikir dan bekerja seperti ilmuwan).
·         Proyek harus mampu mendorong siswa mengembangkan keterampilan dan kebiasaan berfikir tingkat tinggi? (contoh : pencarian fakta; memandang sesuatu masalah dari berbagai sudut)
·         Dalam kegiatan proyek siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan bidang studi pokok yang dipelajari.

·         Kegiatan proyek tersebut harus dapat merangsang siswa menggunakan metode-metode penemuan (ilmiah) dalam satu lebih disiplin ilmu yang dipelajari.

·         Kegiatan proyek tersebut harus dapat merangsang siswa menggunakan keterampilan dan kebiasaan berfikir tingkat tinggi.
Belajar pada dunia nyata
·         Apakah kegiatan belajar yang dilakukan siswa berada dalam konteks permasalahan semi terstruktur, mengacu pada kehidupan nyata, dan bekerja / berada pada dunia lingkungan luar sekolah?
·         Apakah proyek dapat mengarahkan untuk menguasai dan menggunakan unjuk kerja yang dpersyaratkan dalam organisasi kerja yang menuntut persyaratan tinggi? (contoh : kerja tim; menggunakan teknologi yang tepat; pemecahan masalah dan komunikasi).
·         Apakah pekerjaan tersebut mempersyaratkan siswa mampu untuk melakukan pengembangan organisasi dan mengelola keterampilan pribadi?
·         Proyek harus mengacu pada kehidupan nyata / permasalahan yang ada di masyarakat.



·         Proyek harus merangsang siswa untuk bekerja secara tim, menggunakan teknologi yang tepat.







·         Proyek tersebut mampu merangsang siswa untuk melakukan pengembangan organisasi dan mengelola keterampilan pribadi.
Aktif meneliti
·         Apakah siswa menggunakan sejumlah waktu secara signifikan untuk mengerjakan bidang utama pekerjaannya?
·         Apakah proyek tersebut mempersyaratkan siswa untuk mampu melakukan penelitian nyata, dan menggunakan berbagai macam metode, media dan berbagai sumber lainnya?
·         Apakah siswa diharapkan dapat mampu untuk berkomunikasi tentang apa yang dipelajari, baik melalui presentasi maupun unjuk kerja?
·         Proyek harus diselesaikan tepat waktu.


·         Proyek harus merangsang untuk mampu melakukan penelitian nyata, dan menggunakan berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber lainnya.
·         Siswa harus mampu untuk berkomunikasi tentang apa yang dipelajari baik melalui presentasi maupun unjuk kerja.
Hubungan dengan ahli
·         Apakah siswa menemui dan mengamati (belajar dari) teman / orang sebaya (dewasa) yang memiliki pengalaman dan kecakapan yang relevan?
·         Apakah siswa dapat kesempatan untuk bekerja / berdiskusi secara teliti dengan paling tidak seorang teman?
·         Apakah orang dewasa (di luar siswa) dapat bekerja sama dalam merancang dan menilai hasil kerja siswa?
·         Siswa harus mampu belajar dari teman / orang sebaya (dewasa) yang memiliki pengalaman dan kecakapan yang relevan.

·         Siswa harus dapat bekerja / berdiskusi secara teliti dengan paling tidak seorang teman.

·         Siswa harus dapat bekerja sama dalam merancang dan menilai hasil kerja siswa.
Penilain
·         Apakah siswa dapat merefleksikan secara berkala proses belajar yang dilakukannya dengan menggunakan kriteria proyek yang jelas, yang kiranya dapat membantu dalam menentukan kinerjanya.
·         Apakah orang luar dapat membantu siswa mengembangkan pengertian tentang standar kerja dunia nyata dalam suatu jenis pekerjaan?
·         Apakah ada kesempatan secara regular untuk menilai kerja siswa, terkait dengan metode yang digunakan, termasuk melalui pameran dan portofolio.
·         Siswa harus mampu menilai unjuk kerjanya.






·         Siswa harus mampu bekerja sama dengan orang luar (ahli / praktisi yang sebidang dengan kegiatan proyek).

·         Ada system penilaian regular untuk menilai dengan metode yang digunakan, termasuk melalui pameran dan portofolio.

PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Secara sederhana pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah. Adapun keuntungan pembelajaran berbasis proyek yaitu Increased motivation, Increased problem-solveng ability, Improved library reseach skills, Increased collaboration, dan Increased resource-management skills.
DAFTAR PUSTAKA
Made Wena. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif  Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta Timur : PT Bumi Aksara.

Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif  (Teori dan Asesmen). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 pertanyaan dan jawaban tugas ilmu pendidikan

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN "BATAS-BATAS PENDIDIKAN"

Makalah Kenakalan Anak SD