METODE PEMBERIAN TUGAS
ABSTRAK
Pada dasarnya banyaknya kegiatan pendidikan, dalam usaha
meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, sangatlah menyita waktu peserta
didik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Maka apabila hanya
menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada, untuk tiap mata pelajaran hal itu
tidak akan mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang diharuskan. Begitu juga
dengan bidang studi Matematika, selain luasnya pelajaran yang dibahas, matematika
juga termasuk suatu bidang studi yang cukup susah untuk dipahami dengan mudah.
Mengingat kemampuan antar individu yang berbeda. Sehingga banyak dari peserta
didik yang mengeluh tidak paham dan enggan untuk mempelajari matematika. Oleh
karena itu, dalam bidang studi matematika pun perlu adanya pemberian tugas di
luar jam pelajaran. Sehingga dibutuhkan suatu metode pemberian tugas yang
secara tidak langsung dapat memantapkan pemahaman peserta didik terhadap materi
Matematika dan dapat melatih serta merangsang peserta didik dalam melakukan
aktivitas belajar individual ataupun kelompok baik dikelas ataupun diluar
kelas.
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegiatan interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan
efektifitas dan efesiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan disekolah,
dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita
waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Serta apabila
hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap mata pelajaran hal
itu tidak akan mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang diharuskan, seperti
yang tercantum di dalam kurikulum. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru perlu
memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Begitu juga untuk bidang studi
Matematika, dapat dikatakan matematika merupakan bidang studi yang memiliki
pembahasan yang luas serta tidak semua peserta didik dapat memahaminya secara
mudah dan cepat. Sehingga dengan adanya tugas-tugas yang diberikan diluar jam
pelajaran dapat memantapkan pehaman siswa mengenai materi matematika yang telah
diberikan oleh guru.
Memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran disebut juga dengan
metode pemberian tugas, adapun dalam paper ini akan dibahas mengenai apa itu
metode pemberian tugas, jenis-jenisnya, dan langkah-langkah dalam
pelaksanaannya serta memuat kelebihan maupun kekurangan dari metode pemberian
tugas.
II.
PEMBAHASAN
METODE PEMBERIAN TUGAS
A.
Definisi Metode Pemberian Tugas
Metode
pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. (Sudirman N, dkk:
1992, hal 141).
Maksudnya ialah
suatu metode pembelajaran yang disajikan dalam bentuk penugasan dimana peserta
didik dituntut untuk mempelajarinya sendiri guna memantapkan pemahaman yang
telah didapatkan disekolah. Hal ini di lakukan karena materi pelajaran terlalu
banyak sedangkan waktu yang tersedia sedikit. Metode ini memiliki tujuan untuk
melatih tanggung jawab peserta didik terhadap tugas yang diberikan, dan
diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga
mengurangi kegiatan diluar kelas (sekolah) yang kurang bermanfaat, dan tentunya
akan menambah pengetahuannya.
Adapun Tugas
dan Pekerjaan Rumah (PR) tidaklah sama, walaupun sering kita menyebut PR ialah
tugas. Padahal keduanya memiliki makna
yang berbeda, menurut (Syaiful Bahri Djamarah dan Afwan Zain: 2006) tugas
memiliki makna yang lebih luas yaitu pengerjaannya bisa dikerjakan dimanapun. Baik
di Sekolah, di Perpustakaan dan di rumah ataupun ditempat lainnya. Sedangkan
menurut (Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik”) mengatakan “untuk
Pekerjaan Rumah, guru menyuruh peserta didik untuk membaca dan pertemuan
selanjutnya memberikan pertanyaan dikelas. Sedangkan pemberian tugas, guru
menyuruh siswa membaca, memberi tugas, mengambil refensi buku lain dan
mempelajarai keadaan siswa”.
Meskipun
terdapat perbedaan pendapat mengenai PR dan tugas, namun diantara keduanya
terdapat kesamaan maksud, yakni dengan metode pemberian tugas maka di harapkan
dapat merangsang peserta didik untuk aktif belajar, baik secara individu maupun
secara kelompok.
Metode pemberian tugas dapat dipergunakan apabila.
a.
Guru mengharap kan agar semua pengetahuan yang telah diterima
peserta didik lebih mantap.
b.
Untuk mengaktifkan peserta didik mempelajari sendiri suatu masalah
dengan membaca dan mengerjakan soal-soal sendiri serta mencobanya sendiri
c.
Agar peserta didik lebih rajin dan dapat mengukur kegiatan baik
dirumah maupun disekolah. (Ahmad Sabri: 2005, Hal 59-60).
B. Jenis-jenis
Metode Pemberian Tugas
Jenis-jenis tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan
dicapai, dan berikut ada beberapa jenis tugas yaitu:
a.
Tugas membuat rangkuman, seperti merangkum beberapa halaman dalam
suatu topik, bab atau suatu buku
b.
Tugas membuat makalah
c.
Tugas menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal tertentu
d.
Tugas mengadakan observasi atau wawancara
e.
Tugas mengadakan latihan
f.
Tugas mendemonstrasikan sesuatu
g.
Tugas menyelesaikan proyek atau pekerjaan tertentu.
(Sudirman N, dkk: 1992, hal 143)
Dalam
Matematika sendiri jenis tugasnya hampir sama dengan jenis tugas pada umumnya,
hanya saja ruang lingkupnya tentang matematika, namun seringkali jenis tugas
yang diberikan itu seperti menyelesaikan soal-soal tentang matematika, sesuai
dengan materi yang diajarkan. Tetapi tidak menutup kemungkinan jenis tugas
seperti membuat rangkuman, membuat makalah, megadakan observasi/wawancara,
mengadakan latihan serta mendemonstrasikan sesuatu maupun menyelesaikan proyek
tertentu tidak dilakukan dalam matematika. Semua tergantung kepada guru dan
tujuan yang hendak dicapai.
C. Langkah-Langkah
Yang Harus Diikuti Dalam Metode Pemberian Tugas
1. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada peserta didik hendaknya
mempertimbangkan
a.
Tujuan yang akan dicapai
Tujuan tugas yang diberikan akan lebih baik apabila dijelaskan
kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar memotivasi belajar siswa, sebab siswa
mengetahui kegunaan tugas yang akan diselesaikan.
b.
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan
tersebut.
Materi tugas yang diberikan kepada siswa haruslah jelas, andaikan
tugas itu berbentuk masalah, maka sebaiknya jelaskanlah sub-sub masalah yang
harus dibahas. Dengan kata lain cakupan dan urutan masalah yang perlu dibahas
dapat dipahami oleh siswa.
c.
Sesuai dengan kemampuan siswa
Tugas yang diberikan itu harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa
yang ada, agar tidak menjadi beban siswa.
d.
Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
Tugas yang diberikan harus memiliki sumber atau petunjuk yang dapat
membantu siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
e.
Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pemberian waktu ini harus jelas, kapan tugas itu dikumpulkan agar
tidak terjadi mis komunikasi antara guru dengan siswa. Artinya siswa memiliki
waktu yang cukup untuk mengerjakan dan bisa mengumpulkannya tepat waktu
sehingga guru tidak akan merasa jengkel karena tidak ada siswa yang telambat mengumpul
tugas.
2.
Langkah pelaksanaan tugas
a.
Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.
Barangkali ada siswa yang mengalami kesulitan, hambatan dalam
mengerjakan tugas sehingga perlu
diberikan bimbingan, contohnya seperti tugas di laboratorium, maka perlu yang
namanya bimbingan.
b.
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
Tidak semua siswa mau mengerjakan tugas, terkadang ada siswa yang
perlu didorong dan dimotivasi lebih dulu baru dia akan mengerjakan tugasnya.
c.
Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang
lain.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai seperti yang
telah dijelaskan diatas, maka guru harus memiliki strategi yang mana anak dapat
mengerjakan tugas itu sendiri tanpa menyuruh orang lain untuk mengerjakannya.
d.
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan
baik dan sistematik.
Setelah siswa mengerjakan tugasnya, siswa dituntut untuk mencatat
hasil kerjanya secara sistematik agar apa yang telah ia dapatkan dalam
mengerjakan tidak hilang begitu saja, karna ilmu itu perlu diikat agar tidak
musnah, dan cara mengikatnya ialah dengan mencatatnya.
3.
Fase mempertanggungjawabkan tugas
Hal yang harus dikerjakan pada fase
ini:
a.
Laporan siswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikerjakannya.
Artinya siswa harus melaporkan dari apa yang telah ia kerjakan baik
secara lisan maupun tertulis, sesuai dengan kesepakatan bersama.
b.
Ada tanya jawab/diskusi kelas
Setelah mengerjakan suatu tugas, biasanya akan terjadi diskusi
untuk membahas tugas yang telah dikerjakan.
c.
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes aupun nontes atau
cara lainnya.
Dan tahapan terkahir adalah menilai hasil pekerjaan siswa, dan
sewajarnya tugas yang diberikan akan mendapat penilaian yang dapat dijadikan
salah satu pertimbangan dalam menentukan nilai akhir bidang studi yang di
ajarkan. Serta penilaian juga secara tidak langsung dapat memberikan motivasi
belajar untuk siswa. (Abdul Majid: 2013). Hal 208-210.
D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan,
antara lain:
1.
Kelebihannya
a.
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok baik dikelas ataupun diluar kelas.
b.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
c.
Tugas dapat meyakinkan siswa mengenai apa yang dipelajari dari
guru, lebih mendalami, memperkaya atau memperluas pandangan terhadap apa yang
telah dipelajari.
d.
Dapat membina tangung jawab dan disiplin siswa.
e.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
2.
Kekurangannya
a.
Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas
ataukah orang lain.
b.
Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang akif mengerjkan dan
menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisipasi dengan baik.
c.
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu
siswa.
d.
Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat
menimbulkan kebosanan siswa. (Syaiful Bahri Djamarah, Awan Zain: 2006). Hal
85-87 dan (Sudirman N, A. Tabrani Rusyan: 1992). Hal 142-143.
Adapun metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan
terencana dapat bermanfaat untuk:
1.
Menumbuhkan kebiiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan
bersama maupun sendiri
2.
Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar
yang terdapat dilingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode pemberian tugas merupakan suatu metode yang digunakan dalam
pembelajaran, dimana guru menyajikan bahan pelajaran dengan cara memberikan
tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pada dasarnya metode
ini digunakan karena suatu pembahasan pelajaran sangat luas sedangkan waktu
yang tersedia sangatlah sedikit, sehingga dengan memberikan tugas diharapkan
peserta lebih mantap dalam memahami suatu materi, dan juga menjadi peserta
didik yang mandiri dan memiliki tanggung jawab serta kedisiplinan.
Dalam metode ini tidak hanya memberikan tugas begitu saja, metode
ini juga menyajikan berbagai macam jenis serta langkah-langkah pelaksanaannya
guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pabila manusia diciptakan Allah memiliki
kelebihan dan kekurangan, maka metode pemberian tugas yang mana hanyalah buatan
manusia pastilah tidak sempurna, sehingga memiliki pula kelebihan dan
kekurangan yang tentunya dapat menjadikan diri kita lebih menghargai segala
sesuatu.
Adapun manfaat yang
dapat kita ambil dari metode pemberian tugas ini ialah:
Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan
bersama maupun sendiri, dan melatih cara mencari informasi secara langsung dari
sumber belajar yang terdapat dilingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.
B.
Kritik dan Saran
Saya menyadari sepenuhnya masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan,
oleh karena itu saya selaku penulis sangata mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan paper ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya offset, 2013).
Ahmad
Sabri, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Quantum Teaching, 2005).
Sudirman N, A. Tabrani Rusyan, Ilmu Pendidikan. (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya, 1992).
Syaiful Bahri Djamarah, Awan
Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006).
Zainal Aqib, Model-model, media dan strategi pembelajaran
kontekstual (inovatif). (Bandung: CV YRAma widya, 2013).
Komentar
Posting Komentar