METODE LATIHAN (DRILL)

ABSTRAK
Dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik, seorang guru harus tahu metode apa yang akan digunakan dalam menyampaikan sebuah materi pembelajaran. Umumnya metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk menyampaikan sebuah materi pelajaran yang disusun secara nyata. Metode latihan  salah satu metode yang akan membantu guru dalam mengetahui sejauh mana peserta didik mendalam suatu  pembelajaran, metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika yang akan membantu guru. Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari dan untuk menanam kebiasaan-kebiasaan yang baik.

A.                Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsepkependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan pembelajaran ( instruction).
Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.Dalam proses belajar meangajar akan terjadi interaksi antara pesertadidik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorangatau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik,karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun,rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.Ada banyak sekali metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik,salah satu metode pengajaran yang digunakan adalah metode drill / latihan. Seberapa efektifkah metode ini dan bagaimanakah metode ini dipergunakan dalam proses pembelajaran.
B.                 Metode latihan (drill)
            Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari dan untuk menanam kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Metode latihan merupakan implementasi dari salah satu dan atau gabungan dari beberapa strategi  pembelajaran antara lain : bermain peran (role playing), pembelajaran partisipatif (participative teaching and learning), belajar tuntas (mastery learning), pembelajaran dengan modul (modular instruction), maupun strategi pembelajar ekspositori.(Dr.Mulyono,M.A.)
Ada beberapa pengertian lainnya antra lain sebagai berikut:
1)      Suatu teknik yang dapat di artikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
2)      Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
3)       Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latih siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah di bekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap di bimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Dalam menerapkan metode drill ini harus di perhatikan pula antara lain :
1)      Usahakan agar latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik, karena waktu yang di pergunakan cukup singkat.
2)       Latihan betul-betul di atur sedemikian rupa sehingga betul-betul menarik perhatian anak didik, dalam hal ini guru harus berusaha menumbuhkan motif untuk berpikir. Agar anak didik tidak ragu maka anak didik terlebih dahulu di berikan pengertian dasar tentang materi yang akan di berikan.
            Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat / inisiatif peserta didik untuk berpikir, maka hendaknya guru /pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode latihan (drill) antara lain :
1)       Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan,  pembuatan, dan lain-lain.
2)      Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
3)      Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbol peta, dan lain-lain.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode drill, antara lain:
1)      Peserta didik harus di beri pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
2)      Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
3)      Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
4)      Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan peserta didik.
5)      Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna. .(Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain)


C.                Tujuan Metode Latihan (Drill)
Tujuan metode drill (latih siap) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu. Dan siap di pergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Sedangkan menurut Roestiyah dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latih siap) ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:
1)      Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata,menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga.
2)      Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungan .Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmukimia, tanda baca dan sebagainya.
3)      Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti sebab akibat banjir - hujan; antara tanda huruf  dan bunyi -ing, -ny  dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta di antara-lain.Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.
Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa : memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat; mengembang kan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan; memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
Jadi metode drill berfungsi untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang telah merupakan kenyataan serta usaha untuk memperoleh ketangkasan, ketetapan dan keterampilan latihan tentang sesuatu yang di pelajari.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat di sangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini:
a.      Kelebihan Metode Latihan
1)      Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olah raga.
2)      Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3)      untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
4)      Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan serta kecepatan pelaksanaan.
5)      Pemanfaatan kebiasan-kebiasan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaanya.
6)      Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.(Drs.H.Ahmad Sabri,M.Pd.)
b. Kekurangan Metode Latihan                 
1)      Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2)      Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3)      Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4)      Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5)      Dapat menimbulkan verbalisme.(Abdul Majid M.Pd.)

Dan Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas yakni:
1)      Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.
2)      Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3)      Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
4)      Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.
5)      Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.
D.                Macam-macam Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
1)      Teknik Inquiry (kerja kelompok). Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
2)      Teknik Discovery (penemuan). Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
3)      Teknik Micro Teaching. Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
4)      Teknik Modul Belajar. Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).
5)      Teknik Belajar Mandiri. Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
E.  Syarat-Syarat Dalam Metode Latihan (Drill)
1)      Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
ü  Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
ü  Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
ü  Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
2)      Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
3)      Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
4)      Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
5)      Latihan diberikan secara sistematis.
6)      Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
7)      Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
F .Cara Mengajar dengan Menerapkan  Metode Latihan
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode latihan dapat berjalan secara efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
1)      Rumuskan tujuan yang matang dari setiap latihan yang diberikan dalam pembelajaran, dan pilihlah materi yang tepat untuk dilatihkan.
2)      Tetapkan apakah latihan yang diberikan untuk dikerjakan secara klasikal, kelompok, atau individual.
3)      Siapkanlah alat dan sumber belajar yang diperlukan oleh peserta didik dalam melaksanakan latihannya, apakah alat dan sumber tersebut sudah menunjang tercapainya tujuan.
4)      Upayakan agar semua peerta didik terlibat dalam setiap latihan yang diberikan.
5)      Berikanlah umpan balik dengan segera terhadap latihan-latihan yang diberikan.
6)      Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap keefektifan metode latihan maupun terhadap hasil peserta didik.

G. Penutup

Kesimpulan
1. Pengertian Metode Penggunaan istilah drill (latih siap) dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu menjadi milik siswa dan dapat dikuasai sepenuhnya.
2. Tujuan metode drill (latih siap) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu. Jadi metode drill berfungsi untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang telah merupakan kenyataan serta usaha untuk memperoleh ketangkasan, ketetapan dan keterampilan latihan tentang sesuatu yang di pelajari.
3. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill adalah Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, danya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga, dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya, dan bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
4. Kelemahan Metode Drill yaitu latihan yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan, tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan, latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru, latihan yang selalu diberikan di bawah  bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa, karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.
5.  Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut : Teknik Inquiry (kerja kelompok), Teknik Discovery (penemuan), Teknik MiCro Teaching, Teknik Modul Belajar, dan Teknik Belajar Mandiri
6. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill yaitu :
·         Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
·         Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
·          Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
·          Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
·         Latihan diberikan secara sistematis.
·         Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
·         Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
7.      Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill yakni:
·         Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
·         Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik.
·         Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
·         Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
·          Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
·          Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
8.      Langkah-langkah pembelajaran Metode Drill diantaranya yaitu:
·         Pemberian Konteks. Yakni guru memberi arti makna dari kata itu dengan salah satu atau beberapa tenik.
·         Pengulangan Kata. Yakni anak harus mengulang lafal kata itu tanpa konteks sampai mereka mampu melafalkannya dengan cukup baik.
·         Pengecekan Arti Kata. Yakni dengan memberi peratanyaan mengenai kata itu, dan dari respon anak, guru dapat mengetahui apakh itu kata itu sudah menjadi bagian dari miliknya atau belum.
·         Pemberian Kalimat Contoh atau Model. Yakni guru mamberi kalimat contoh yang mengingatkan anak tentang bagaimana manggunakan kosa kata dalam kalimat dengan konteks yang benar.

Daftar Pustaka
Sabri, Ahmad, 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Cetakan -1.Ciputat: Quantum Teaching.
Djamarah, Bahri, Syaiful, dan Zain, Aswan.1996.Strategi Belajar Mengajar. Cetakan -1. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyono ,2011. Strategi Pembelajaran.Cetakan -1. Malang UIN Maliki Press (Anggota IKAPI).

Majid, abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 pertanyaan dan jawaban tugas ilmu pendidikan

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN "BATAS-BATAS PENDIDIKAN"

Makalah Kenakalan Anak SD