MAKALAH ISLAM DAN SAINS MAANFAAT BUAH KURMA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi   ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang................................................................................ 1
BAB II DASAR TEORI................................................................................ 3
A.    Tinjauan Pustaka............................................................................ 3
B.     Teori islam....................................................................................... 5
C.    Teori Sains dan teknologi............................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 13
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 16
A.    Kesimpulan...................................................................................... 16
B.     Saran................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 18





BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Kurma adalah salah satu jenis buah yang identik dengan daerah Timur Tengah. Buah ini menjadi buah tangan favorit saat orang pulang setelah menunaikan ibadah haji di Saudi Arabia. Selain itu, kurma juga sangat tidak asing di telinga umat muslim Indonesia pada saat bulan Ramadhan tiba. Buah ini menjadi langganan untuk dijadikan takjil saat berbuka puasa. Kebiasaan ini tidak terlepas dari kebiasaan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw selaku tokoh panutan bagi kaum muslim. Namun, kebiasaan tersebut hanya mudah dijumpai saat bulan Ramadhan saja. Sedangkan di bulan-bulan lainnya, kebiasaan tersebut seakan hilang bersamaan dengan berakhirnya bulan Ramadhan.
Kebanyakan orang memandang bahwa memakan buah kurma itu hanya merupakan anjuran atau kebiasaan Rasulullah saw. Alasannya, pohon kurmalah yang banyak dijumpai di sekitar tempat beliau hidup yang didominasi oleh gurun pasir. Akibatnya, tidak ada pilihan lain selain memakan buah kurma. Pandangan seperti inilah yang menjadi salah satu jawaban mengapa kurma hanya terkenal saat bulan Ramadhan saja.
Keimanan yang diiringi oleh ilmu akan lebih kuat dari pada sekedar doktrin. Allah tentu tidak akan berfirman tentang hal yang tidak bermanfaat, termasuk tentang kurma. Setidaknya terdapat 18 ayat Al-Qur’an yang terkait dengan kurma. Seiiring berjalannya waktu, satu per satu bukti yang mempertegas kebenaran Al-Qur’an mulai bermunculan. Diantaranya adalah proses penciptaan manusia, alam semesta dan tidak terkecuali khasiat buah kurma.  Kebanyakan bukti tersebut justru ditemukan oleh orang-orang yang notabene non muslim. Bukti inilah yang dianggap sah oleh hukum kebenaran di dunia sains, yakni bukti ilmiah yang diperoleh melalui hasil percobaan. Namun sayangnya, masih banyak orang terutama umat muslim yang belum mengetahui  hal tersebut. Akibatnya, antara pemahaman agama dan ilmu kontemporer seolah-olah terdapat jurang pemisah.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang kritis dan tidak bisa mengesampingkan rasionya begitu saja. Dengan kata lain, manusia selalu mencari tahu akan kebenaran sesuatu. Tentu saja kebenaran tersebut harus dapat diterima oleh rasionya. Berangkat dari dasar pemikiran inilah, manusia mencari bukti kebenaran sesuatu termasuk hal-hal yang dituangkan dalam kitab suci. Inilah salah satu cara Allah untuk menunjukan eksistensi-Nya kepada makhluk yang bernama manusia, yakni pemberian akal pikiran.



BAB II
DASAR TEORI

A.       Tinjauan Pustaka
Sebelumnya, penelitian tentang kurma telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Ishmah Alfiyanah berkaitan dengan kurma secara analisis kimia terutama mengenai kadar gula dalam kurma.
Dalam penelitian tersebut, penentuan kadar gula reduksi pada kurma didapatkan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui kandungan gula reduksi yang terdapat pada buah kurma.
Analisis ini menggunakan 3 pereaksi, antara lain :
1.         Pereaksi molisch
Pereaksi moulisch memberikan hasil positf yaitu terbentuknya cincin ungu pada bidang batas setelah ditetesi asam sulfat pekat (H2SO4) secara perlahan-lahan melalui dinding tabung. Cincin ungu juga terbentuk paada larutan pembanding yaitu glukosa dan fruktosa.
Reaksi molisch terdiri atas larutan alfa naphtol dalam alkohol.Apabila pada pereaksi ini ditambahkan asam sulfat pekat secara hati - hati , akan menyebabkan terbentuknya dua lapisan zat cair. Hal itu dikarenakan terjadinya reaksi kondensasi  antara furfural dengan alfa naphtol ( Anna Poedjiadi, Op.Cit, hlm.42 ).
Monosakarida umumnya tetap stabil dalam larutan asam yang encer, meskipun dipanaskan. Tetapi jika di panaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida akan menghasilkan fruktural nya. Reaksi pembentukan fruktual adalah reaksi pelepasan molekul air dari suatu senyawa ( Ibid, hlm. 41).

2.         Pereaksi Barfoed
Pereaksi barfoed menberikan hasil yang positif , yaitu terbentuknya endapan merah orange setelah di panaskan selama 5-7 menit. Hal itu menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel. Sedangkan pada larutan pembanding yaitu glukosa dan fruktosa , terbentuk endapan merah bata. Pereaksi ini di gunakan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida . Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada disakarida.
Pereaksi Barfoed terdiri atas kupriasetat asam asetat dalam monosakarida dari pada disakarida dan disakarida tidak banyak berbeda (Ibid, hlm.412).

3.         Pereaksi benedict
Pereaksi benedict memberikan hasil yang positif . Hasil analisanya yang berupa endapan merah bata pada sampel kurma , sedangkan pada larutan glukosa sebagai pembanding yang menghasilkan endapan merah orange. Pada larutan fruktosa menghasilkan endapan kuning . Adanya endapan menunjukkan adanya gula reduksi dalam kurma.
Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kupri sulfat, natrium karbonat , dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+  dari kupri sulfat menjadi ion Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat memebuat pereaksi ini bersifat basa lemah (Ibid, hlm. 40).
Hasil penelitian diperoleh kadar gula reduksi untuk glukosa sebesar 178,14% ±17,55 dan fruktosa sebesar 190,88%±17,55 . Gula reduksi merupakan senyawa utama yang terdapat pada karbohidrat. Ia mudah terbakar dan terserap dalam tubuh secara langsung sehingga dapat memberikan tambahan energi yang optimal bagi tubuh. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan ini membutuhkan adanya energi . Energi yang di perlukan tersebut dapat diperoleh dari bahan -bahan makanan yang dimakan , sehingga sangat penting bagi tubuh untuk mengkonsumsi zat- zat sumber energi, terutama gula reduksi.
Selain itu, ada juga penelitian tentang kurma yang lainnya. Menurut David Conni, Direktur Jendral British Nutrition Foundation, segelas air yang mengandung gula akan diserap tubuh dalam waktu 20 – 30 menit. Akan tetapi, gula yang terkandung dalam kurma akan habis terserap dalam tempo 45 – 60 menit.
Kurma juga mengandung rahasia medis yang positif. Louis Tobian, seorang pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University, Amerika Serikat mengatakan bahwa kandungan gizi yang ada pada kurma bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta dapat memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung.
Kurma juga mengandung asam salisilat, zat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit. Selain itu,kurma berperan besar dalam membantu proses persalinan seorang wanita. Peran tersebut antara lain menguatkan otot-otot rahim, mengatur ketegangan urat syaraf dan otot-otot, serta memudahkan dan melancarkan dalam proses melahirkan.
Makalah ini merupakan pengembangan dari bebrerapa penelitian sebelumnya terkait kurma. Berbeda dengan penelitian-penelitian yang tersebut di atas, pada makalah ini kurma akan dipandang bukan hanya dari segi kesehatan. Namun, kurma juga dapat dijadikan sebagai alternatif makanan pokok yang bisa menjadi solusi bagi masalah pangan dunia. Selain itu, makalah ini juga berlandaskan asas integrasi interkoneksi. Yakni, kurma dipandang dari sisi sains dan juga teori islam berdasarka Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan adanya makalah ini, diharapkan bisa menjadi alternative bagi cara pandang manusia terutama umat muslim terkait kurma.

B.       Teori Islam
1.        Ontologi kurma menurut teori islam
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  : "Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun" ( HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).  Dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman  “Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.” (Q.S. Ar-Rahman: 11)
Ibnu Katsir berkata, ”Allah menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika telah kering.”
“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (Q.S.Qaaf: 10) “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

2.        Epistemologi kurma menurut teori islam
Alloh SWT berfirman kepada Sayyidah Maryam a.s dalam Surat Maryam (19):25
 وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25) فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا (26)
"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka katakanlah, 'Sesungguhnya Aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.'" (QS. Maryam: 25-26).
Ayat diatas menjelaskan bahwa ini adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Sebab, diriwayatkan bahwa pohon kurma itu pohon yang kering, tidak berkepala dan tidak berbuah, sedang ketika itu adalah musim dingin. Maka Allah swt menurunkan rezeki baginya, lalu dijadikanlah bagi pohon kurma ini kepala, daun, dan buah. Ini adalah riwayat yang dikuatkan dengan dalil (Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Op. Cit jilid 16, hlm.71-72).
Dalam hal ini, keajaiban yang dikandung oleh kurma didapatkan melalui informasi yang difirmankan oleh Allah  di dalam Al-Qur’an. Pengetahuan  yag didapatkann oleh umat muslim pertamanya adalah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits yang disabdakan oleh   Nabi Muhammad saw.

3.        Aksiologi kurma menurut teori islam
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah membawakan perkataan 'Amr bin Maimun di dalam Tafsirnya: "Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah." (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj V/168, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitab-nya, ath-Thibb an-Nabawy wal 'Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan, "Hikmah dari ayat yang mulia di atas secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh." (Dinukil oleh Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilaly dalam Shahih at-Thibb an-Nabawy Fi Dha-il Ma'arif ath-Thabiyyah wal 'Ilmiyyah al-Haditsah, hal. 399, cet. Maktabah al-Furqaan, th. 1424 H.)
Sa’ad ra mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa memakan tujuh butir kurma ajwah di pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu.” (HR. Bukhari).
Dalam kitabnya, Zad Al-Ma`ad, Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa kurma dapat menguatkan perut yang dingin, menyamankannya dan menyuburkan badan. Ia termasuk buah yang paling mulia dan paling bermanfaat. Ia adalah raja buah-buahan, penguat lever, dan pelembut tabiat. Ia adalah buah yang paling banyak memberikan nutrisi. Memakannya sebelum makan pagi dapat membunuh cacing. Panas yang dikandungnya adalah penawar racun. Oleh karena itu, apabila ia dimakan secara terus-menerus sebelum makan pagi, maka ia dapat melemahkan cacing dan menguranginya. Ia adalah makanan, obat, minuman, dan manisan sekaligus.
Membatasi ifthar dengan kurma saja memiliki manfaat medis yang besar, yaitu masuknya nutrisi ke dalam perut secara bertahap sampai ia siap menerima makanan setelah itu. Tentang hal ini, Ibnu Qayyim berkata, “Ifthar Nabi SAW ajaran yang sangat bijak. Puasa mengosongkan perut dari makanan, sehingga lever tidak mendapatkan didalamnya sesuatu yang dapat diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh. Dan makanan yang manis adalah sesuatu yang paling cepat sampai ke lever dan paling disukainya. Apalagi jika makanan itu adalah kurma, karena ia adalah suci.”
Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati. Itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Sekiranya Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya.” Dalam hadits, dikatakan juga bahwa Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya” (HR. Muslim no. 2046). Selain itu di dalam hadits lain juga diseutkan bahwa “Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya” (HR. Ibnu Majah no. 3328)

C.       Teori Sains dan Teknologi
1.        Ontologi  kurma menurut teori sains dan teknologi
Pohon kurma (Phoenix Dactylifera) temasuk famili Palmae. Dia temasuk golongan tumbuhan berkeping tunggal (monokotil), tersusun oleh batang yang pajang dan tegak lurus tanpa cabang, yang berujung pada sekumpulan daun yang besar dan lebar di bagian atasnya. Tumbuhan ini mirip dengan pohon enau dengan buah yang lebat dan rasa buahnya manis. Buah tanaman ini, umum dikonsumsi di daerah Timur Tengah karena asal tumbuhan ini dari sana. Pohon ini dikembangkan terutama untuk diambil buahnya dan telah ditanam 8000 tahun yang lalu, terutama di Babilonia. Banyak ditemukan di padang pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi 30-35 meter. Mulai berbunga setelah umur 6-16 tahun, ada dua jenis jantan dan betina dengan bentuk bunga lebih besar untuk yang berjenis jantan. Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5 cm dengan warna yang bermacam-macamantara coklat gelap, kemerahan, kuning muda dan berbiji.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah kurma:
Kerajaan (kingdom)       :           Plantae
Divisio                           :           Magnoliophyta
Kelas                              :           Liliopsida
Ordo                              :           Arecales
Suku                               :           Arecaceae
Marga                             :           Phoenix
Spesies                           :           Phoenix dactylifera
Nama binomial               :           Phoenix dactylifera L.

2.        Epistemologi kurma menurut teori sains dan teknologi
Dipandang dari sisi sains, kandungan kurma diketahui melalui berbagai macam penelitian yang ilmiah. Salah satu bentuk penelitiannya yaitu melalui analisis kimia. Melalui analisis kimia, diketahui bahwa kurma mengandung berbagai macam zat yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Dengan kata lain, penelitian-penelitian tersebut merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa kurma merupakan salah satu buah yang mempunyai gizi yang lengkap.

3.        Aksiologi kurma menurut teori sains dan teknologi
Komposisi buah kurma terdiri atas 70% zat gula, 20% protein, 3% lemak, dan 7% sisanya adalah zat-zat lain. Gula yang terdapat dalam kurma antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium, potassium, dan zat besi. Buah kurma juga mengandung sejumlah vitamin B dan C. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Nilai nutrisi buah kurma (dalam 100 gr bahan)
Komposisi Kimia
Kurma Segar
Kurma Kering
Kalori
142 Kkal
274 – 293 Kkal
Air
31,9 – 72,5 g
7,02 -6,1 g
Protein
0,9 – 2,6 g
1,7 – 3,9 g
Lemak
0,6 – 1,5 g
0,1 - 1,2 g
Karbohidrat
36,6 g
72,9 – 77,6 g
Fiber
2,6 – 4,5 g
2,0 – 8,5 g
Abu
0,5 – 2,8 g
0,5 – 2,7 g
Kalsium
34 mg
59 – 103 mg
Fosfor
350 mg
63 – 105 mg
Besi
6,0 mg
3,0 – 13,7 mg
Potassium (Kalium)
-
648 mg
Vitamin A (β karoten)
110 – 125 mcg
15,60 mg
Tiamin
-
0,03 – 0,09 mg
Riboflavin
-
0,10 – 0,16 mg

Ilmu kedokteran modern telah banyak membahas kurma melalui kajian-kajian, penelitian –penelitian akademis dan lapangan yang terus berkembang. Kajian-kajian dan penelitian-penelitian ini membuktikan bahwa kurma memiliki banyak manfaat, diantaranya:
·         Tidak mentransfer bakteri, mikroba, dan ulat yang ada di dalamnya
·         Dapat memusnahkan amuba
·         Dapat membunuh bakteri yang mungkin menyerang manusia.
·         Kurma adalah makanan dan obat paling penting bagi para astronot dan lebih sehat daripada kaviar.
·         Mengandung zat yang dapat merangsang kontraksi rahim dan menguatkan otot-ototnya pada bulan-bulan terakhir kehamilan sehingga dapat membantu proses kelahiran.
·         Dapat membersihkan usus besar(colon) dan menurunkan tekanan darah
·         Mengandung vitamin A, B1, B2, dan D disamping berbagai macam gula yang berstruktur sederhana.
Selain itu, kurma juga mengandung air, gula, protein, dan vitamin C yang cukup tinggi. Dengan beragam kandungan nutrisi tersebut, maka secara tidak langsung buah kurma akan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Dengan banyaknya kandungan nutrisi tersebut, kurma membawa beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah :
1.    Menjaga Kesehatan Pencernaan
Serat sangat penting dalam meningkatkan kesehatan usus besar dan memperlancar buang air besar secara teratur. Serat larut dan tidak larut yang terkandung dalam kurma membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan membuat usus besar bisa bekerja dengan performa terbaiknya. Beberapa manfaat lainnya yang terkait dengan serat dan kesehatan usus adalah mengurangi risiko radang usus, kanker usus, dan wasir.
2.    Meningkatkan kesehatan jantung
Selain menjaga kesehatan sistem pencernaan dan usus besar, serat juga diketahui dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan mencegah beberapa jenis kanker.
3.    Anti-inflamasi
Kurma kaya magnesium, mineral yang dikenal sebagai anti-inflamasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa indikator peradangan dalam tubuh seperti IL6 (interleukin 6), TNF (necrosis factor alpha tumor), dan CRP (C-reactive protein) semuanya akan berkurang ketika asupan magnesium meningkat. Peradangan pada dinding arteri juga berkurang dengan adanya magnesium. Berdasarkan sifat anti-inflamasinya dan temuan dari penelitian ini, magnesium secara efektif dapat mengurangi risiko penyakit jantung, alzheimer, arthritis, dan peradangan yang terkait dengan penyakit.
4.     Mengurangi tekanan darah
Kandungan magnesium dan mineral dalam kurma bisa membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kalium merupakan salah satu mineral yang terkandung dalam kurma, di mana sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan membantu mengurangi tekanan darah.
5. Mengurangi risiko stroke
Setelah mengevaluasi 7 penelitian yang telah dipublikasikan ke umum selama jangka waktu 14 tahun (bisa ditemukan di American Journal of Clinical Nutrition), para peneliti menemukan bahwa risiko stroke akan berkurang hingga 9% untuk setiap 100 miligram magnesium yang dikonsumsi. Mengingat kurma mengandung magnesium yang cukup tinggi, maka mengonsumsi kurma secara rutin akan mengurangi risiko terjadinya stroke.
6. Meningkatkan kesehatan otak
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan vitamin B6 yang ditemukan dalam kurma berhubungan dengan meningkatnya kinerja otak menjadi lebih baik.



BAB III
PEMBAHASAN

Kebenaran Islam tentu tidak dapat disangkal lagi. Satu per satu ayat Al-Qur’an telah terbukti kebenarannya secara ilmiah. Di zaman yang canggih seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang secara pesat. Salah satu dampaknya adalah persaingan di bidang riset. Budaya ini seolah menjadi tahapan wajib di dunia sains. Salah satu bidang yang mengalami perkembangan secara pesat yaitu bidang makanan dan obat-obatan.
Salah satu objek penelitian yang gencar dilakukan adalah kurma. Banyak ilmuan yang mengungkap khasiat yang dikandung oleh tanaman gurun pasir ini. Manfaat tersebut tentu tidak terlepas dari kandungan zat yang ada pada kurma tersebut serta manfaatnya bagi manusia.
Jauh sebelum ilmu modern mengungkap khasiat yang dikandung oleh kurma, Islam melalui Al-Qur’an dan hadits nabi sudah terlebih dahulu menyinggungnya. Ada beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits yang menyinggung tentang kurma. Hanya saja, masih banyak umat muslim yang menganggap bahwa kurma hanyalah salah satu anjuran saat berbuka puasa. Terlebih dari itu, kebanyakan umat muslim tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa Rasulullah menggunakan kurma untuk berbuka puasa.
Salah satu ayat tersebut adalah QS Maryam ayat 25-26. Pada ayat tersebut Allah menyuruh Maryam untuk menggoyang-goyangkan pohon kurma dan memakan buahnya. Ternyata, ilmu modern menyatakan bahwa kurma berperan besar dalam membantu proses persalinan seorang wanita. Peran tersebut antara lain menguatkan otot-otot rahim, mengatur ketegangan urat syaraf dan otot-otot, serta memudahkan dan melancarkan dalam proses melahirkan.
Dalam hal pangan, bukti bahwa kurma mengandung banyak kandungan terutama zat gula yang sangat cepat diserap oleh tubuh memberikan kemungkinan atau alternatif untuk dijadikan pengganti makanan pokok. Dari segi kandungan gizi, kurma memiliki kandungnan nutrisi yang lebih komplit dan beragam jika dibandingkan dengan makanan pokok yang lain seperti beras. Komposisi buah kurma terdiri atas 70% zat gula, 20% protein, 3% lemak, dan 7% sisanya adalah zat-zat lain. Gula yang terdapat dalam kurma antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium, potassium, dan zat besi. Buah kurma juga mengandung sejumlah vitamin B dan C.  Dalam suatu hadits nabi Muhammad saw bersabda bahwa Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membuat lapar penghuninya” (HR. Muslim no. 2046). Selain itu di dalam hadits lain juga disebutkan bahwa “Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya” (HR. Ibnu Majah no. 3328).
Dampak lain yang berhubungan dengan pembahasan masalah kurma ini adalah bidang ekonomi dan politik. Banyak negara-negara barat yang gencar mensosialisasikan tentang khasiat suatu buah dari negaranya. Padahal secara kandungan, kurma jauh lebih baik dari pada buah tersebut. Dengan trik tersebut, mereka bisa menguasai pangsa pasar termasuk di Indonesia. Keuntungan ekonomi terkait masalah ini tentu tidak bisa dibilang sedikit.
Sesuatu yang disebut dalam Al-Qur’an tentu ada maksud dan hikmahnya bagi manusia, termasuk kurma. Pernyataan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber ilmu memang benar adanya. Allah mempunyai cara tersendiri untuk menjelaskan ayat-ayatnya kepada manusia. Salah satu cara tersebut adalah dengan memberikan akal pikiran kepada manusia agar mereka berpikir tentang ayat-ayat-Nya. Ternyata rencana Allah tidak pernah meleset. Buah pikiran itulah yang menjadi alasan yang membukitkan kebenaran islam dengan Al-Qur’an dan haditsnya.
Islam dengan Al-Qur’an dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang sama dengan apa yang dikatakan oleh sains terkait dengan kurma. Baik islam maupun sains membenarkan tentang buah kurma yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Sains modern yang memaparkan dengan rinci terkait dengan kandungan kurma dan manfaat nyata bagi manusia, seolah menjadi bukti yang mendukung pernyataan Al-Qur’an dan hadits. Dengan pernyataan sains tersebut, maka tidak ada alasan untuk menyangkal kebenaran Al-Qur’an dan hadits terutama terkait dengan kurma. Dengan demikian, Al-Qur’an dan hadits sudah mempunyai posisi yang mapan dalam percepatan perkembangan sains bagi peradaban manusia.Dengan adanya kesesuaian antara sains dan islam terkait masalah kurma, hal yang paling pokok bagi manusia khususnya umat muslim adalah perubahan paradigma saat memandang  suatu fenomena. Diharapkan umat muslim tidak hanya memandang agama termasuk Al-Qur’an dengan ketaatan buta, melainkan mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi Muhammad saw secara sains. Tentunya, pemahaman agama yang didukung oleh ilmu akan jauh lebih  kuat dibandingkan dengan sekedar doktrin.



BAB IV
PENUTUP

A.         Kesimpulan
Islam dengan Al-Qur’an dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang sama dengan apa yang dikatakan oleh sains terkait dengan kurma. Baik islam maupun sains membenarkan tentang buah kurma yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Sains modern yang memaparkan dengan rinci terkait dengan kandungan kurma dan manfaat nyata bagi manusia, seolah menjadi bukti yang mendukung pernyataan Al-Qur’an dan hadits. Dengan pernyataan sains tersebut, maka tidak ada alasan untuk menyangkal kebenaran Al-Qur’an dan hadits terutama terkait dengan kurma.
Ranah integrasi dan interkoneksi mengenai pembahasan manfaat kurma dipandanag dari sisi sains dan agama adalah ranah materi, yaitu mengenai muatan dasarnya. Selain cocok dari segi ontologi, kecocokan pandangan islam dan sains terkait kurma juga terdapat dalam ranah aksiologi. Islam dan sains mempunyai kesimpulan sama terkait manfaat kurma bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sedangkan model integrasi interkoneksi yang tercipta antara sains dan islam terkait khasiat kurma yaitu model konfirmatif / klarifikatif, yaitu suatu disiplin ilmu memberikan penegasan pada disiplin ilmu lain. Dalam hal ini, sains modern menegaskan kebenaran informasi yang diberikan oleh Al-Qur’an dan hadits terkait kurma. Sains modern mempertegas mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam kurma serta manfaatnya bagi manusia. Diantaranya adalah memudahkan proses melahirkan bagi ibu hamil, dan lain-lain.

B.         Saran
Dengan disusunnya makalah ini yang membahas adanya kesesuaian antara sains dan islam terkait masalah kurma, hal yang paling pokok bagi manusia khususnya umat muslim adalah perubahan paradigma saat memandang  suatu fenomena. Diharapkan umat muslim tidak hanya memandang agama termasuk Al-Qur’an dengan ketaatan buta, melainkan mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi Muhammad saw secara sains. Daalam hal ini, diharapkan masyarakat luas mengetahui manfaat yang dikandung oleh kurma. Akibatnya, masyarakat akan lebih sering mengkonsumsi kurma untuk menjaga kesehatan serta memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Dengan demikian, kurma tidak hanya populer saat bulan Ramadhan saja melainkan dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA


Alfiyanah, Ishmah.2006.Analisis Buah Kurma (Tinjauan Kimia dan Islam).Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.


Rizqiyah, Riza.2007.Pengaruh Variasi Waktu Pemeraman Terhadap Kadar Etanol Jus Buah Kurma.Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 pertanyaan dan jawaban tugas ilmu pendidikan

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN "BATAS-BATAS PENDIDIKAN"

Makalah Kenakalan Anak SD