MAKALAH ISLAM DAN SAINS MAANFAAT BUAH KURMA
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar
Belakang................................................................................ 1
BAB II DASAR TEORI................................................................................ 3
A.
Tinjauan
Pustaka............................................................................ 3
B.
Teori
islam....................................................................................... 5
C.
Teori
Sains dan teknologi............................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 13
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 16
A.
Kesimpulan...................................................................................... 16
B.
Saran................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kurma
adalah salah satu jenis buah yang identik dengan daerah Timur Tengah. Buah ini
menjadi buah tangan favorit saat orang pulang setelah menunaikan ibadah haji di
Saudi Arabia. Selain itu, kurma juga sangat tidak asing di telinga umat muslim
Indonesia pada saat bulan Ramadhan tiba. Buah ini menjadi langganan untuk
dijadikan takjil saat berbuka puasa. Kebiasaan ini tidak terlepas dari
kebiasaan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw selaku tokoh panutan bagi
kaum muslim. Namun, kebiasaan tersebut hanya mudah dijumpai saat bulan Ramadhan
saja. Sedangkan di bulan-bulan lainnya, kebiasaan tersebut seakan hilang
bersamaan dengan berakhirnya bulan Ramadhan.
Kebanyakan
orang memandang bahwa memakan buah kurma itu hanya merupakan anjuran atau
kebiasaan Rasulullah saw. Alasannya, pohon kurmalah yang banyak dijumpai di
sekitar tempat beliau hidup yang didominasi oleh gurun pasir. Akibatnya, tidak
ada pilihan lain selain memakan buah kurma. Pandangan seperti inilah yang
menjadi salah satu jawaban mengapa kurma hanya terkenal saat bulan Ramadhan
saja.
Keimanan
yang diiringi oleh ilmu akan lebih kuat dari pada sekedar doktrin. Allah tentu
tidak akan berfirman tentang hal yang tidak bermanfaat, termasuk tentang kurma.
Setidaknya terdapat 18 ayat Al-Qur’an yang terkait dengan kurma. Seiiring
berjalannya waktu, satu per satu bukti yang mempertegas kebenaran Al-Qur’an
mulai bermunculan. Diantaranya adalah proses penciptaan manusia, alam semesta
dan tidak terkecuali khasiat buah kurma.
Kebanyakan bukti tersebut justru ditemukan oleh orang-orang yang
notabene non muslim. Bukti inilah yang dianggap sah oleh hukum kebenaran di
dunia sains, yakni bukti ilmiah yang diperoleh melalui hasil percobaan. Namun
sayangnya, masih banyak orang terutama umat muslim yang belum mengetahui hal tersebut. Akibatnya, antara pemahaman
agama dan ilmu kontemporer seolah-olah terdapat jurang pemisah.
Pada dasarnya,
manusia adalah makhluk yang kritis dan tidak bisa mengesampingkan rasionya
begitu saja. Dengan kata lain, manusia selalu mencari tahu akan kebenaran
sesuatu. Tentu saja kebenaran tersebut harus dapat diterima oleh rasionya.
Berangkat dari dasar pemikiran inilah, manusia mencari bukti kebenaran sesuatu
termasuk hal-hal yang dituangkan dalam kitab suci. Inilah salah satu cara Allah
untuk menunjukan eksistensi-Nya kepada makhluk yang bernama manusia, yakni
pemberian akal pikiran.
BAB
II
DASAR
TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Sebelumnya, penelitian
tentang kurma telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Ishmah
Alfiyanah berkaitan dengan kurma secara analisis kimia terutama mengenai kadar
gula dalam kurma.
Dalam penelitian
tersebut, penentuan kadar gula reduksi pada kurma didapatkan dengan menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk
mengetahui kandungan gula reduksi yang terdapat pada buah kurma.
Analisis ini menggunakan 3
pereaksi, antara lain :
1.
Pereaksi molisch
Pereaksi
moulisch memberikan hasil positf yaitu terbentuknya cincin ungu pada bidang
batas setelah ditetesi asam sulfat pekat (H2SO4) secara
perlahan-lahan melalui dinding tabung. Cincin ungu juga terbentuk paada larutan
pembanding yaitu glukosa dan fruktosa.
Reaksi
molisch terdiri atas larutan alfa naphtol dalam alkohol.Apabila pada pereaksi
ini ditambahkan asam sulfat pekat secara hati - hati , akan menyebabkan
terbentuknya dua lapisan zat cair. Hal itu dikarenakan terjadinya reaksi
kondensasi antara furfural dengan alfa
naphtol ( Anna Poedjiadi, Op.Cit, hlm.42 ).
Monosakarida
umumnya tetap stabil dalam larutan asam yang encer, meskipun dipanaskan. Tetapi
jika di panaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida akan menghasilkan
fruktural nya. Reaksi pembentukan fruktual adalah reaksi pelepasan molekul air
dari suatu senyawa ( Ibid, hlm. 41).
2.
Pereaksi Barfoed
Pereaksi
barfoed menberikan hasil yang positif , yaitu terbentuknya endapan merah orange
setelah di panaskan selama 5-7 menit. Hal itu menunjukkan adanya monosakarida
dalam sampel. Sedangkan pada larutan pembanding yaitu glukosa dan fruktosa ,
terbentuk endapan merah bata. Pereaksi ini di gunakan untuk membedakan antara
monosakarida dan disakarida . Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari
pada disakarida.
Pereaksi
Barfoed terdiri atas kupriasetat asam asetat dalam monosakarida dari pada
disakarida dan disakarida tidak banyak berbeda (Ibid, hlm.412).
3.
Pereaksi
benedict
Pereaksi
benedict memberikan hasil yang positif . Hasil analisanya yang berupa endapan
merah bata pada sampel kurma , sedangkan pada larutan glukosa sebagai
pembanding yang menghasilkan endapan merah orange. Pada larutan fruktosa
menghasilkan endapan kuning . Adanya endapan menunjukkan adanya gula reduksi
dalam kurma.
Pereaksi
benedict berupa larutan yang mengandung kupri sulfat, natrium karbonat , dan
natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kupri sulfat menjadi ion Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium
sitrat memebuat pereaksi ini bersifat basa lemah (Ibid, hlm. 40).
Hasil
penelitian diperoleh kadar gula reduksi untuk glukosa sebesar 178,14% ±17,55
dan fruktosa sebesar 190,88%±17,55 . Gula reduksi merupakan senyawa utama yang
terdapat pada karbohidrat. Ia mudah terbakar dan terserap dalam tubuh secara
langsung sehingga dapat memberikan tambahan energi yang optimal bagi tubuh.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan ini membutuhkan
adanya energi . Energi yang di perlukan tersebut dapat diperoleh dari bahan
-bahan makanan yang dimakan , sehingga sangat penting bagi tubuh untuk mengkonsumsi
zat- zat sumber energi, terutama gula reduksi.
Selain
itu, ada juga penelitian tentang kurma yang lainnya. Menurut David Conni,
Direktur Jendral British Nutrition Foundation, segelas air yang mengandung gula
akan diserap tubuh dalam waktu 20 – 30 menit. Akan tetapi, gula yang terkandung
dalam kurma akan habis terserap dalam tempo 45 – 60 menit.
Kurma
juga mengandung rahasia medis yang positif. Louis Tobian, seorang pakar
penyakit darah tinggi dari Minnesota University, Amerika Serikat mengatakan
bahwa kandungan gizi yang ada pada kurma bisa membantu menurunkan tekanan
darah, serta dapat memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara
langsung.
Kurma
juga mengandung asam salisilat, zat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin,
obat pengurang atau penghilang rasa sakit. Selain itu,kurma berperan besar
dalam membantu proses persalinan seorang wanita. Peran tersebut antara lain
menguatkan otot-otot rahim, mengatur ketegangan urat syaraf dan otot-otot,
serta memudahkan dan melancarkan dalam proses melahirkan.
Makalah
ini merupakan pengembangan dari bebrerapa penelitian sebelumnya terkait kurma.
Berbeda dengan penelitian-penelitian yang tersebut di atas, pada makalah ini
kurma akan dipandang bukan hanya dari segi kesehatan. Namun, kurma juga dapat
dijadikan sebagai alternatif makanan pokok yang bisa menjadi solusi bagi
masalah pangan dunia. Selain itu, makalah ini juga berlandaskan asas integrasi
interkoneksi. Yakni, kurma dipandang dari sisi sains dan juga teori islam
berdasarka Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan adanya makalah ini, diharapkan bisa
menjadi alternative bagi cara pandang manusia terutama umat muslim terkait
kurma.
B.
Teori
Islam
1.
Ontologi
kurma menurut teori islam
Sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Kurma
‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun" ( HR. Ibnu Majah
dengan sanad yang shahih). Dalam
Al-Qur’an, Allah swt berfirman “Di bumi itu ada buah-buahan dan
pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.” (Q.S. Ar-Rahman: 11)
Ibnu Katsir
berkata, ”Allah menyebutkan buah kurma
ini secara khusus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika
masih basah maupun ketika telah kering.”
“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang
yang bersusun-susun.”
(Q.S.Qaaf: 10) “Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,tanam-tanaman dan pohon
kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami
melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang berpikir.”
2.
Epistemologi
kurma menurut teori islam
Alloh SWT
berfirman kepada Sayyidah Maryam a.s dalam Surat Maryam (19):25
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
(25) فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
(26)
"Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka
makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia,
Maka katakanlah, 'Sesungguhnya Aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb Yang Maha
Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari
ini.'" (QS. Maryam: 25-26).
Ayat diatas menjelaskan bahwa ini adalah salah satu tanda
kekuasaan Allah SWT. Sebab, diriwayatkan bahwa pohon kurma itu pohon yang
kering, tidak berkepala dan tidak berbuah, sedang ketika itu adalah musim
dingin. Maka Allah swt menurunkan rezeki baginya, lalu dijadikanlah bagi pohon
kurma ini kepala, daun, dan buah. Ini adalah riwayat yang dikuatkan dengan
dalil (Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Op. Cit jilid 16, hlm.71-72).
Dalam hal
ini, keajaiban yang dikandung oleh kurma didapatkan melalui informasi yang
difirmankan oleh Allah di dalam
Al-Qur’an. Pengetahuan yag didapatkann
oleh umat muslim pertamanya adalah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits yang
disabdakan oleh Nabi Muhammad saw.
3.
Aksiologi
kurma menurut teori islam
Al-Hafizh
Ibnu Katsir rahimahullaah membawakan perkataan 'Amr bin Maimun di dalam
Tafsirnya: "Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi perempuan nifas
kecuali kurma kering dan kurma basah." (Tafsir Ibnu Katsir,
tahqiq oleh Hani al-Haj V/168, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitab-nya, ath-Thibb
an-Nabawy wal 'Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan, "Hikmah dari ayat
yang mulia di atas secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan
melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur
gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan
mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang
lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak
rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke
pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma
basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat
oleh tubuh." (Dinukil oleh Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilaly dalam Shahih
at-Thibb an-Nabawy Fi Dha-il Ma'arif ath-Thabiyyah wal 'Ilmiyyah al-Haditsah,
hal. 399, cet. Maktabah al-Furqaan, th. 1424 H.)
Sa’ad ra mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa memakan tujuh butir kurma
ajwah di pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari
itu.” (HR. Bukhari).
Dalam kitabnya, Zad Al-Ma`ad, Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa kurma dapat
menguatkan perut yang dingin, menyamankannya dan menyuburkan badan. Ia termasuk
buah yang paling mulia dan paling bermanfaat. Ia adalah raja buah-buahan,
penguat lever, dan pelembut tabiat. Ia adalah buah yang paling banyak
memberikan nutrisi. Memakannya sebelum makan pagi dapat membunuh cacing. Panas
yang dikandungnya adalah penawar racun. Oleh karena itu, apabila ia dimakan
secara terus-menerus sebelum makan pagi, maka ia dapat melemahkan cacing dan
menguranginya. Ia adalah makanan, obat, minuman, dan manisan sekaligus.
Membatasi ifthar dengan kurma saja memiliki manfaat medis yang besar, yaitu
masuknya nutrisi ke dalam perut secara bertahap sampai ia siap menerima makanan
setelah itu. Tentang hal ini, Ibnu Qayyim berkata, “Ifthar Nabi SAW ajaran
yang sangat bijak. Puasa mengosongkan perut dari makanan, sehingga lever tidak
mendapatkan didalamnya sesuatu yang dapat diserap dan disebarkan ke seluruh
tubuh. Dan makanan yang manis adalah sesuatu yang paling cepat sampai ke lever
dan paling disukainya. Apalagi jika makanan itu adalah kurma, karena ia adalah
suci.”
Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Berikanlah
kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati. Itu
adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Sekiranya Allah mengetahui ada
yang lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya.” Dalam hadits,
dikatakan juga bahwa “Rumah yang tidak ada
tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya” (HR. Muslim no.
2046). Selain itu di dalam hadits lain juga diseutkan bahwa “Rumah yang
tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan
di dalamnya” (HR. Ibnu Majah no. 3328)
C.
Teori
Sains dan Teknologi
1.
Ontologi kurma menurut teori sains dan teknologi
Pohon kurma (Phoenix Dactylifera) temasuk famili Palmae.
Dia temasuk golongan tumbuhan berkeping tunggal (monokotil), tersusun oleh
batang yang pajang dan tegak lurus tanpa cabang, yang berujung pada sekumpulan
daun yang besar dan lebar di bagian atasnya. Tumbuhan ini mirip dengan pohon
enau dengan buah yang lebat dan rasa buahnya manis. Buah tanaman ini, umum
dikonsumsi di daerah Timur Tengah karena asal tumbuhan ini dari sana. Pohon ini dikembangkan terutama
untuk diambil buahnya dan telah ditanam 8000 tahun yang lalu, terutama di
Babilonia. Banyak ditemukan di padang pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi
30-35 meter. Mulai berbunga setelah umur 6-16 tahun, ada dua jenis jantan dan
betina dengan bentuk bunga lebih besar untuk yang berjenis jantan. Buah kurma
berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5 cm dengan warna yang bermacam-macamantara
coklat gelap, kemerahan, kuning muda dan berbiji.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah kurma:
Kerajaan
(kingdom) : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Suku : Arecaceae
Marga : Phoenix
Spesies : Phoenix dactylifera
Nama
binomial : Phoenix dactylifera L.
2.
Epistemologi
kurma menurut teori sains dan teknologi
Dipandang dari sisi sains, kandungan kurma diketahui
melalui berbagai macam penelitian yang ilmiah. Salah satu bentuk penelitiannya
yaitu melalui analisis kimia. Melalui analisis kimia, diketahui bahwa kurma
mengandung berbagai macam zat yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Dengan
kata lain, penelitian-penelitian tersebut merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa
kurma merupakan salah satu buah yang mempunyai gizi yang lengkap.
3.
Aksiologi
kurma menurut teori sains dan teknologi
Komposisi buah kurma terdiri atas 70% zat gula, 20%
protein, 3% lemak, dan 7% sisanya adalah zat-zat lain. Gula yang terdapat dalam
kurma antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat garam
mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium, potassium, dan zat besi. Buah
kurma juga mengandung sejumlah vitamin B dan C. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel
1. Nilai nutrisi buah kurma (dalam 100 gr bahan)
Komposisi Kimia
|
Kurma Segar
|
Kurma Kering
|
Kalori
|
142 Kkal
|
274 – 293 Kkal
|
Air
|
31,9 – 72,5 g
|
7,02 -6,1 g
|
Protein
|
0,9 – 2,6 g
|
1,7 – 3,9 g
|
Lemak
|
0,6 – 1,5 g
|
0,1 - 1,2 g
|
Karbohidrat
|
36,6 g
|
72,9 – 77,6 g
|
Fiber
|
2,6 – 4,5 g
|
2,0 – 8,5 g
|
Abu
|
0,5 – 2,8 g
|
0,5 – 2,7 g
|
Kalsium
|
34 mg
|
59 – 103 mg
|
Fosfor
|
350 mg
|
63 – 105 mg
|
Besi
|
6,0 mg
|
3,0 – 13,7 mg
|
Potassium (Kalium)
|
-
|
648 mg
|
Vitamin A (β karoten)
|
110 – 125 mcg
|
15,60 mg
|
Tiamin
|
-
|
0,03 – 0,09 mg
|
Riboflavin
|
-
|
0,10 – 0,16 mg
|
Ilmu kedokteran modern telah banyak membahas kurma
melalui kajian-kajian, penelitian –penelitian akademis dan lapangan yang terus
berkembang. Kajian-kajian dan penelitian-penelitian ini membuktikan bahwa kurma
memiliki banyak manfaat, diantaranya:
·
Tidak mentransfer
bakteri, mikroba, dan ulat yang ada di dalamnya
·
Dapat memusnahkan amuba
·
Dapat membunuh bakteri
yang mungkin menyerang manusia.
·
Kurma adalah makanan dan
obat paling penting bagi para astronot dan lebih sehat daripada kaviar.
·
Mengandung zat yang
dapat merangsang kontraksi rahim dan menguatkan otot-ototnya pada bulan-bulan
terakhir kehamilan sehingga dapat membantu proses kelahiran.
·
Dapat membersihkan usus
besar(colon) dan menurunkan tekanan darah
·
Mengandung vitamin A,
B1, B2, dan D disamping berbagai macam gula yang berstruktur sederhana.
Selain
itu, kurma juga mengandung air, gula, protein, dan vitamin C yang cukup tinggi.
Dengan beragam kandungan nutrisi tersebut, maka secara tidak langsung buah kurma akan memberikan manfaat yang baik bagi
kesehatan tubuh. Dengan banyaknya kandungan nutrisi tersebut, kurma membawa
beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah :
1. Menjaga Kesehatan
Pencernaan
Serat sangat penting dalam meningkatkan
kesehatan usus besar dan memperlancar buang air besar secara teratur. Serat
larut dan tidak larut yang terkandung dalam kurma membantu menjaga kesehatan
sistem pencernaan dan membuat usus besar bisa bekerja dengan performa
terbaiknya. Beberapa manfaat lainnya yang terkait dengan serat dan kesehatan
usus adalah mengurangi risiko radang usus, kanker usus, dan wasir.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Selain menjaga kesehatan sistem pencernaan dan
usus besar, serat juga diketahui dapat membantu meningkatkan kesehatan
jantung.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serat dapat mengurangi risiko penyakit
jantung dan mencegah beberapa jenis kanker.
3. Anti-inflamasi
Kurma kaya magnesium, mineral yang dikenal
sebagai anti-inflamasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa indikator peradangan
dalam tubuh seperti IL6 (interleukin 6), TNF (necrosis factor alpha
tumor), dan CRP (C-reactive protein) semuanya akan berkurang ketika asupan
magnesium meningkat. Peradangan pada dinding arteri juga berkurang dengan
adanya magnesium. Berdasarkan sifat anti-inflamasinya dan temuan dari
penelitian ini, magnesium secara efektif dapat mengurangi risiko penyakit
jantung,
alzheimer, arthritis, dan peradangan yang terkait dengan penyakit.
4. Mengurangi tekanan darah
Kandungan magnesium dan
mineral dalam kurma bisa membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kalium
merupakan salah satu mineral yang terkandung dalam kurma, di mana sangat
bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan membantu mengurangi tekanan
darah.
5. Mengurangi risiko stroke
Setelah mengevaluasi 7
penelitian yang telah dipublikasikan ke umum selama jangka waktu 14 tahun (bisa
ditemukan di American Journal of Clinical Nutrition), para peneliti menemukan
bahwa risiko stroke akan berkurang hingga 9% untuk setiap 100 miligram magnesium
yang dikonsumsi. Mengingat kurma mengandung magnesium yang cukup tinggi, maka
mengonsumsi kurma secara rutin akan mengurangi risiko terjadinya stroke.
6. Meningkatkan kesehatan otak
Beberapa penelitian
telah menunjukkan bahwa kandungan vitamin B6 yang ditemukan dalam kurma
berhubungan dengan meningkatnya
kinerja otak menjadi lebih baik.
BAB III
PEMBAHASAN
Kebenaran Islam tentu tidak dapat disangkal lagi. Satu per satu
ayat Al-Qur’an telah terbukti kebenarannya secara ilmiah. Di zaman yang canggih
seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang secara pesat. Salah satu
dampaknya adalah persaingan di bidang riset. Budaya ini seolah menjadi tahapan
wajib di dunia sains. Salah satu bidang yang mengalami perkembangan secara
pesat yaitu bidang makanan dan obat-obatan.
Salah satu objek penelitian yang gencar dilakukan adalah kurma.
Banyak ilmuan yang mengungkap khasiat yang dikandung oleh tanaman gurun pasir
ini. Manfaat tersebut tentu tidak terlepas dari kandungan zat yang ada pada
kurma tersebut serta manfaatnya bagi manusia.
Jauh sebelum ilmu modern mengungkap khasiat yang dikandung oleh
kurma, Islam melalui Al-Qur’an dan hadits nabi sudah terlebih dahulu
menyinggungnya. Ada beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits yang menyinggung tentang
kurma. Hanya saja, masih banyak umat muslim yang menganggap bahwa kurma
hanyalah salah satu anjuran saat berbuka puasa. Terlebih dari itu, kebanyakan
umat muslim tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa Rasulullah menggunakan
kurma untuk berbuka puasa.
Salah satu ayat tersebut adalah QS Maryam ayat 25-26. Pada ayat
tersebut Allah menyuruh Maryam untuk menggoyang-goyangkan pohon kurma dan
memakan buahnya. Ternyata, ilmu modern menyatakan bahwa kurma
berperan besar dalam membantu proses persalinan seorang wanita. Peran tersebut
antara lain menguatkan otot-otot rahim, mengatur ketegangan urat syaraf dan
otot-otot, serta memudahkan dan melancarkan dalam proses melahirkan.
Dalam hal pangan, bukti bahwa kurma mengandung banyak kandungan
terutama zat gula yang sangat cepat diserap oleh tubuh memberikan kemungkinan
atau alternatif untuk dijadikan pengganti makanan pokok. Dari segi kandungan
gizi, kurma memiliki kandungnan nutrisi yang lebih komplit dan beragam jika
dibandingkan dengan makanan pokok yang lain seperti beras. Komposisi
buah kurma terdiri atas 70% zat gula, 20% protein, 3% lemak, dan 7% sisanya
adalah zat-zat lain. Gula yang terdapat dalam kurma antara lain berupa glukosa
dan fruktosa. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam,
seperti kalsium, potassium, dan zat besi. Buah kurma juga mengandung sejumlah
vitamin B dan C. Dalam suatu hadits nabi
Muhammad saw bersabda bahwa “Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membuat
lapar penghuninya” (HR. Muslim no. 2046). Selain itu di dalam hadits lain juga
disebutkan bahwa “Rumah yang tidak ada
tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di
dalamnya” (HR. Ibnu Majah no. 3328).
Dampak lain yang berhubungan dengan pembahasan masalah kurma ini
adalah bidang ekonomi dan politik. Banyak negara-negara barat yang gencar
mensosialisasikan tentang khasiat suatu buah dari negaranya. Padahal secara
kandungan, kurma jauh lebih baik dari pada buah tersebut. Dengan trik tersebut,
mereka bisa menguasai pangsa pasar termasuk di Indonesia. Keuntungan ekonomi
terkait masalah ini tentu tidak bisa dibilang sedikit.
Sesuatu yang disebut dalam Al-Qur’an tentu ada maksud dan
hikmahnya bagi manusia, termasuk kurma. Pernyataan bahwa Al-Qur’an merupakan
sumber dari segala sumber ilmu memang benar adanya. Allah mempunyai cara
tersendiri untuk menjelaskan ayat-ayatnya kepada manusia. Salah satu cara
tersebut adalah dengan memberikan akal pikiran kepada manusia agar mereka
berpikir tentang ayat-ayat-Nya. Ternyata rencana Allah tidak pernah meleset.
Buah pikiran itulah yang menjadi alasan yang membukitkan kebenaran islam dengan
Al-Qur’an dan haditsnya.
Islam dengan Al-Qur’an dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang
sama dengan apa yang dikatakan oleh sains terkait dengan kurma. Baik islam
maupun sains membenarkan tentang buah kurma yang mempunyai banyak manfaat bagi
manusia. Sains modern yang memaparkan dengan rinci terkait dengan kandungan
kurma dan manfaat nyata bagi manusia, seolah menjadi bukti yang mendukung
pernyataan Al-Qur’an dan hadits. Dengan pernyataan sains tersebut, maka tidak
ada alasan untuk menyangkal kebenaran Al-Qur’an dan hadits terutama terkait
dengan kurma. Dengan demikian, Al-Qur’an dan hadits sudah mempunyai posisi yang
mapan dalam percepatan perkembangan sains bagi peradaban manusia.Dengan adanya
kesesuaian antara sains dan islam terkait masalah kurma, hal yang paling pokok
bagi manusia khususnya umat muslim adalah perubahan paradigma saat memandang suatu fenomena. Diharapkan umat muslim tidak
hanya memandang agama termasuk Al-Qur’an dengan ketaatan buta, melainkan
mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi Muhammad saw secara sains.
Tentunya, pemahaman agama yang didukung oleh ilmu akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan sekedar doktrin.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam dengan Al-Qur’an
dan haditsnya mempunyai intisari dasar yang sama dengan apa yang dikatakan oleh
sains terkait dengan kurma. Baik islam maupun sains membenarkan tentang buah
kurma yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Sains modern yang memaparkan
dengan rinci terkait dengan kandungan kurma dan manfaat nyata bagi manusia,
seolah menjadi bukti yang mendukung pernyataan Al-Qur’an dan hadits. Dengan
pernyataan sains tersebut, maka tidak ada alasan untuk menyangkal kebenaran
Al-Qur’an dan hadits terutama terkait dengan kurma.
Ranah integrasi dan
interkoneksi mengenai pembahasan manfaat kurma dipandanag dari sisi sains dan
agama adalah ranah materi, yaitu mengenai muatan dasarnya. Selain cocok dari
segi ontologi, kecocokan pandangan islam dan sains terkait kurma juga terdapat
dalam ranah aksiologi. Islam dan sains mempunyai kesimpulan sama terkait
manfaat kurma bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sedangkan model
integrasi interkoneksi yang tercipta antara sains dan islam terkait khasiat
kurma yaitu model konfirmatif / klarifikatif, yaitu suatu disiplin ilmu
memberikan penegasan pada disiplin ilmu lain. Dalam hal ini, sains modern
menegaskan kebenaran informasi yang diberikan oleh Al-Qur’an dan hadits terkait
kurma. Sains modern mempertegas mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam
kurma serta manfaatnya bagi manusia. Diantaranya adalah memudahkan proses
melahirkan bagi ibu hamil, dan lain-lain.
B.
Saran
Dengan disusunnya makalah ini yang membahas
adanya kesesuaian antara sains dan islam terkait masalah kurma, hal yang paling
pokok bagi manusia khususnya umat muslim adalah perubahan paradigma saat
memandang suatu fenomena. Diharapkan
umat muslim tidak hanya memandang agama termasuk Al-Qur’an dengan ketaatan
buta, melainkan mencari tahu maksud ayat-ayat Allah serta sabda nabi Muhammad
saw secara sains. Daalam hal ini, diharapkan masyarakat luas mengetahui manfaat
yang dikandung oleh kurma. Akibatnya, masyarakat akan lebih sering mengkonsumsi
kurma untuk menjaga kesehatan serta memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Dengan demikian, kurma tidak hanya populer saat bulan Ramadhan saja melainkan
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyanah,
Ishmah.2006.Analisis Buah Kurma (Tinjauan
Kimia dan Islam).Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.
Rizqiyah, Riza.2007.Pengaruh Variasi Waktu Pemeraman Terhadap
Kadar Etanol Jus Buah Kurma.Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.
Komentar
Posting Komentar