METODE CERAMAH
Abstrak
Dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik,
seorang guru harus tahu metode apa yang akan digunakan dalam menyampaikan
sebuah materi pembelajaran. Umumnya metode adalah sebuah cara yang digunakan
untuk menyampaikan sebuah materi pelajaran yang disusun secara nyata. Metode
ceramah salah satu metode yang akan membantu guru dalam menyampaikan
pembelajaran, metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika yang
akan membantu guru dalam menjelaskan atau menyampaikan definisi – definisi
model matematika, rumus – rumus dan contoh – contoh soal.
A.
Pendahuluan
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam
rangkaian system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, Karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. (Wina Sanjaya, 2011)
Materi metode mengajar yang
terkait adalah sebagai berikut.
1.
Pendekatan
pembelajaran
a.
Pendekatan
kelompok
b.
Pendekatan
social budaya
c.
Pendekatan
alamiah
d.
Pendekatan
perusahaan (dunia kerja)
2.
Media
pembelajaran
3.
Tahapan
pembelajaran
4.
Strategi
pembelajaran, (Daryanto, 2013)
Metode pembelajaran ada bermacam metode
pembelajaran. Berikut akan dijelaskan salah satu dari metode pembelajaran yang
bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, yaitu “Metode
Ceramah”
Gambaran pengajaran matematika dengan metode ceramah
adalah sebagai berikut. Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Definisi
dan rumusnya diberikan. Penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri
oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
menyimpulkannya. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh
guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh murid. Mereka meniru cara
kerja dan cara penyelasaian yang dilakukan oleh guru.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian
Metode Ceramah
Yang di maksud dengan metode ceramah ialah suatu metode
di dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan pengertian –
pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh
guru di dalam kelas. Hubungan antara guru dengan anak didik banyak menggunakan bahasa
lisan. Peranan guru dan murid berbeda secara jelas, yaitu guru terutama dalam
menuturkan dan menerangkan secara aktif, sedangkan murid mendengarkan dan
mengikuti secara cermat serta membuat catatan tentang pokok persoalan yang
diterangkan oleh guru. Perlu di ketahui bahwa dalam metode ceramah ini peran
utama adalah guru. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan metode ceramah bergantung
sebagian besar padanya. Karena itu, beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian dalam hubungannya dengan penggunaan metode ceramah, yaitu tentang
kesatuan bahan pelajaran apa yang akan disajikan kepada murid – murid,
bagaimana mengajarnya dan alat – alat pengajaran apa yang dapat dipergunakan. (Abu
ahmadi dan Joko Tri Prasetya, 1997)
Metode ini bagus jika penggunaannya betul – betul
disiapkan dengan baik, didukung alat dan media, serta memerhatikan batas –
batas kemungkinan penggunanya. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah
adalah isi ceramah yang mudah diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi
pendengar (murid) untuk mengikuti dan
melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah.
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini
sering dilakukan oleh guru dan instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh
beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru
ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas jika dalam proses pengelolaan
pembelajaran tidak melakukan ceramah. ( Abdul Majid, 2015)
2.
Langkah –
langkah menggunakan metode ceramah
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan, baik pada tahap persiapan, maupun tahap pelaksanaan.
a.
Tahap
Persiapan
·
Merumuskan
tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran
adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas
merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah berhasil.
·
Menentukan
pokok – pokok materi yang akan diceramahkan.
Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasaan guru
tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus
mempersiapkan pokok – pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Dalam penentuan pokok – pokok ini juga perlu
dipersiapkan ilustrasi – ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi
yang akan disampaikan.
·
Mempersiapkan
alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan
mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan
kualitas ceramah.
b.
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan
1)
Langkah
Pembukaan
Langkah pembukaan
dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan
pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.
·
Yakinkan
bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, agar perlu
mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai ileh siswa. Mengapa
siswa harus paham akan tujuan yang ingin dicapai? Oleh karena tujuan akan
mengarahkan segala aktivitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang tujuan
akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui
ceramah itu.
·
Langkah
langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam
langkah pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu
dan dapat menerima materi pembelajaran. Ibarat dalam sebuah pesta, kita akan
merasa senang dan eras tingga dipesta manakala seluruh tamu undangan beserta
tuan rumahlnya kita kenali dan bahkan akrab dan bersahabat. Sebaliknya, kita
ingin cepat keluar atau pulang, bahkan kita tidak ingin menghadiri atau dating
ke pesta itu manakala tuan rumah dan seluruh tamu undangan tidak kita kenali.
Nah, demikian juga dengan langkah apersepsi. Langkah ini pada dasarnya langkah
untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan menempel di
otak.
2)
Langkah
penyajian
Tahap penyajian
adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah
kita berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian
siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
·
Menjaga
kontak mata secara terus – menerus dengan siswa. Kontak mata adalah suatu
isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga
dapat berarti sebuah penghargaan dari guru guru kepada siswa. Siswa yang selalu
mendapatkan pandangan dari guru akan merasa dihargai dan diperhatikan. Usahakan
walaupun guru harus menulis di papan tulis kontak mata tetap diperhatikan
dengan tak berlama – lama menghadap papan atau membuat catatan yang panjang di
papan tulis.
·
Gunakan
bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya
guru tidak menggunakan istilah – istilah yang kurang popular. Selain itu, juga
intonasi suara agar seluruh siswa dapat mendengarnya dengan baik.
·
Sajikan
materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat – loncat, agar mudah
ditangkap oleh siswa.
·
Tanggapilah
respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apa pun respons siswa harus kita
tanggapi. Apabila siswa memberikan respons yang tepat, segeralah kita beri
panguat dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati. Sedangkan,
seandainya siswa memberikan respons yang kurang tepat, segeralah tunjukkan
bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tidak menyinggung perasaan siswa.
·
Jagalah
agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas yang kondusif
memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara
yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan cara
guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan krab, penuh gairah menyampaikan
materi pembelajaran, serta sekali – sekali memberikan humor – humor yang segar
dan menyenangkan.
3)
Langkah
mengakhiri dan menutup ceramah
Ceramah harus
ditutup agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai oleh siswa tidak
terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan – kegiatan yang memungkinkan siswa tetap
mengingat materi pembelajaran. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk keperluan
tersebut di antaranya :
·
Membimbing
siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja
disampaikan.
·
Merangsang
siswa yang dapat nenanggapi atau memberi semacam ulasan tetntang materi
pembelajaran yang telah disampaikan.
·
Melakukan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang
baru saja disampaikan. (Wina Sanjaya, 2011)
3.
Kesatuan
bahan pelajaran yang dapat disajikan dengan menggunakan ceramah adalah :
a.
Kesatuan
bahan pelajaran yang berguna untuk pembentukan sikap (attitude) penggunaan
metode ceramah adalah sangat efektif. Dalam hal ini approach personil
(pendekatan perorangan) yang langsung antara guru dan murid – murid memungkinkan
bagi guru memberikan stimulans (rangsangan) yang berfaedah dalam pembentukan
sikap murid – murid. Pengertian – pengertian yang ada hubungannya dengan
pembentukan sikap dapat diekspresikan guru dengan memberi tekanan pada nama
suara yang dapat menyentuh hati sanubari murid.
b.
Kesatuan
bahan pelajaran yang bermaksud meningkatkan interest (perhatian). Untuk dapat
meningkatkan interest misalnya interes terhadap suatu kecakapan (skill), lebih
baik menggunakan metode ceramah.
c.
Kesatuan
bahan pelajatan yang penting yang tidak terdapat dalam buku pelajaran
(textbook) demikian juga kesatuan bahan sukar meskipun terdapat dalam buku
pelajaran (textbook) perlu diberikan dengan menggunakan ceramah. (Abu ahmadi
dan Joko Tri Prasetya, 1997)
4.
Hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan bahan:
-
Tujuan
yang hendak dicapai atau yang harus dipelajari oleh para siswa, harus
dirumuskan dengan jelas.
-
Menetapkan
istilah – istilah atau pengertian – pengertian yang akan dipergunakan dalam
ceramahnya.
-
Menyusun
bahan ceramah dengan teliti.
-
Perhatian
siswa pada pokok persoalan merupakan suatu syarat berhasilnya metode ini.
-
Menanamkan
pengertian – pengertian dengan jelas.
-
Merencanakan
evaluasi secara wajar.
1.
Metode ini
dipergunakan :
a.
Bila akan
menyampaikan sesuatu kepada orang banyak
b.
Bila guru
seorang pembicara yang baik dan berwibawa hendaklah merangsang anak didik untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.
c.
Bila tidak
ada metode – metode yang lain yang mungkin dipergunakan, dan materi yang akan
disampaikan cukup banyak.
d.
Bila bahan
yang akan disampaikan merupakan instruksi.
5.
Kelebihan
dan Kelemahan metode Ceramah
Ø Kelebihan
a.
Ceramah
merupakan metode yang ‘murah dan ‘mudah’ untuk dilakukan. Dikatakan murah karena
proses ceramah tidak memerlukan peralatan – peralatan yang lengkap, berbeda
dengan metode lain, seperti demonstrasi atau peragaan. Dikatakan mudah karena
ceramah hanya mengandalkan suara guru sehingga tidak memerlukan persiapan yang
rumit.
b.
Ceramah dapat
menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang cukup
banyak dapat diringkas atau dijelaskan pokok – pokoknya oleh guru dalam waktu
singkat.
c.
Ceramah
dapat memberikan pokok – pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya guru dapat
mengatur pokok – pokok materi mana yang perlu ditekankan sesuai kebutuhan dan
tujuan yng ingin di capai.
d.
Melalui
ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang
memeberikan ceramah.
e.
Oraganisasi
kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah
tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan persiapan –
persiapan yang rumit asalkan siswa dapat menempati tempat duduk dan
mendengarkan guru, ceramah sudah dapat dilakukan.
Ø Kelemahan
a.
Materi
yang dikuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa yang di kuasai
guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan karena apa yang
diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa
tergantung apa yang dikuasai guru.
b.
Ceramah
yang tidak disertai peragaan akan tejadinya verbalisme.
c.
Ceramah
sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika guru kurang memiliki
kemampuan bertutur yang baik. Sering tejadi, walaupun secara fisik siswa ada di
dalam kelas, tetapi secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalnnya
pelajaran, pikirannya melayang – layang kemana – kemana, atau siswa mengantuk
yang disebabkan gya tutur guru yang tidak menarik.
d.
Melalui
ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa
yang dijelaskan. Walaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya, kemudian
tidak ada seorangpun yang bertanya, hal itu tidak menjamin siswa paham
seluruhnya. ( Abdul Majid, 2015)
6.
Penerapan
Metode Ceramah dalam pembelajaran matematika
Penerapan metode ceramah dalam
pembelajaran misalnya pembelajaran matematika dapat membantu guru untuk
menjelaskan materi yang akan disampaikan. Penerapan metode ini dapat diterapkan
salah satunya pada materi tentang statistika. Dalam pembelajaran ini guru akan
menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru akan
menjelaskan materi statistika seperti mean (rata-rata), modus, dan median
dengan cara yang tidak membosankan sehingga peserta didik akan tertarik untuk
mendengarkan materi tersebut.
Dalam pembelajaran statistika guru
akan mengajarkan cara menentukan mean. Guru memberikan potongan kertas kepada
10 peserta didik dan memberikan arahan untuk menulis nilai yang mereka dapatkan
saat ulangan minggu lalu. Kemudian guru mengumpulkan nilai peserta didik dengan
menyuruh peserta didik untuk menyebutkan nilainya. Nilai ulangan peserta didik
kelas X antara lain:
Peserta Didik
|
Nilai Ulangan
|
A
|
75
|
B
|
70
|
C
|
75
|
D
|
75
|
E
|
80
|
F
|
82
|
G
|
83
|
H
|
84
|
I
|
75
|
J
|
75
|
Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan rumus mean, = 75 + 70 + 75 + 75 + 80 + 82 + 83 +84 +75 +75 /10 = 77,4
Jadi, nilai rata-rata ( mean ) peserta didik kelas X
adalah 77,4.
Guru menyuruh peserta didik menyebutkan nilai
ulanganya karena peserta didik akan termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran
matematika sehingga mereka akan memahami pembelajaran tersebut. Peserta didik
yang masing kurang memahami dapat mengajukan pertanyaan kepada guru. Guru akan
memberikan tanggapan mengenai pertanyaan peserta didik sehingga materi
statistika dapat diketahui oleh peserta didik.
C.
Penutup
Kesimpulan
Metode Pembelajaran adalah cara pembentukan atau
pemantapan pengertian peserta (penerima informasi) terhadap suatu penyajian
informasi /bahan ajar. Ada beberapa maca metode pembelajaran yang diterapkan
oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satu metode pemebelajaran
adalah “Metode Ceramah”.
Metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan
dan pengajaran di mana cara menyampaikan pengertian – pengertian materi
pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam
kelas. Hubungan antara guru dengan anak didik banyak menggunakan bahasa lisan.
Ceramah merupakan metode yang ‘murah dan ‘mudah’ untuk
dilakukan. Dikatakan murah karena proses ceramah tidak memerlukan peralatan –
peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode lain, seperti demonstrasi atau
peragaan. Dikatakan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara guru sehingga
tidak memerlukan persiapan yang rumit.
Metode ceramah juga dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika, membantu guru dalam menjelaskan materi yang ingin disampaikan
atau model matematika, penjabaran rumus, dan contoh – contoh soal yang ingin di
terangkan kepada siswa.
Daftar Pustaka
Ahmadi, abu dan tri prasetya, joko. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan
-1. Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan mengajar: Bekal Keterampilan Dasar
bagi Guru.
Cetakan ke-1. Bandung: Yrama Widya
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.
Cetakan ke-8. Jakarta: Kencana.
Majid, abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Komentar
Posting Komentar