METODE INKUIRI
Abstrak
S
|
ejak manusia lahir ke
dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak
ia lahir ke dunia. Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti
ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari
informasi, dan melakukan penyelidikan.
Strategi
pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini
adalah mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir ktritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Keyword : Metode,
Pembelajaran, Inkuiri
A. Pendahuluan
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki
dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam
sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia.
Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui
indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga
dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan
otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi
pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang
berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa
pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk
membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan
proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari
pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu.
Selanjutnya Sanjaya (2008;196) menyatakan bahwa
ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,
strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua,
seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator
dan motivator belajar siswa. Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam
pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan
tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Pembelajaran
inquiry adalah rangkaian pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analisis untuk mencaridan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan.
Strategi
pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
beroreantasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian
karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran.
B. Pembahasan
Strategi
pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini
adalah mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir ktritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan stretegiheuristic, yang berasal dari
bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
1. Ciri-ciri Strategi Inkuiri
·
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi juga mereka
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
·
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-belief). Dengan demikian,
strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
tetapi seabagi fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran
biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh
karena itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat
utama dalam melakukan inkuiri.
·
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian,
dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai
materi pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Siswa yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan
demikian karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan
dalam proses pembelajaran. (Abdul Majid, 223, 2013)
2. Prinsip Penggunaan Strategi Inkuiri
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari
strategi inkuri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian,
strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga
berorintasi pada proses belajar.
b. Prinsip interaksi
Proses
pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa
maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, melainkan sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip bertanya
Peran guru yang
harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya
karena kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan sebagai dari proses berpikir. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk
bertanya dalam setiap lamgkah inkuiri sangat diperlukan.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan
hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi juga merupakan proses berpikir (learning
how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfatatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Pembalajaran yang
bermakna adalah pembalajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai
hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan
ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
3. Pendekatan dalam Inkuiri
Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis
berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan
yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis pendekatan inkuiri
tersebut adalah:
a. Inkuiri Terbimbing (guided inquiry approach)
Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan inkuiri
dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan
permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini
digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan
inkuiri. Dengan pendekatan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan
dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran.
Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk
diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu
menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung
akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru
banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan
tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara
mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan
diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep
pelajaran matematika. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui
lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru
harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan
memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding yang diperlukan oleh siswa.
b. Inkuiri Bebas (free inquiry approach).
Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang
telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan
inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang
ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki,
menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau
langkah-langkah yang diperlukan.
Selama proses ini, bimbingan dari guru sangat sedikit
diberikan atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan
belajar dengan metode ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam memecahkan
masalah open ended dan mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari
satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabannya
sendiri. Selain itu, ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru
atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.
Sedangkan belajar dengan metode ini mempunyai beberapa
kelemahan, antara lain: 1) waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu
relatif lama sehingga melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum, 2)
karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang diselidiki,
ada kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar konteks yang ada dalam
kurikulum, 3) ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik
berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil
yang diperoleh siswa, 4) karena topik yang diselidiki antara kelompok atau
individual berbeda, ada kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang
memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga
diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified
free inquiry approach)
Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi
dari dua pendekatan inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing
dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan
topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang
telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau
menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar
dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap
memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri
terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan
inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya
terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan
sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat
menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak
langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi
Pembalajaran Inkuiri
Secara umum
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Orientasi
Langkah orientasi
adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.
Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan
strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Tanpa kemauan dan kemampuan
tersebut yat mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan
masalah merupakan langkah melibatkan siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
berpikir memecahkan teka-teki tersebut karena masalah tersebut pasti ada
jawabannya sehingga siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri. Oleh sebab
itu, melalui proses tersebut siswa akan mengembangkan mental melalui proses
berpikir.
c. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah
jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis
bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh
sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan
berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang
dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang
kurang mempunyai wawasan akansulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan
logis.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data
adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan
proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses
pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar,
tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Oleh karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir
mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah
manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif
itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak gairahan dalam belajar.
Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, guru hendaknya secara
terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan
berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang
untuk berpikir.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis
adalah proses menemukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis
yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan
hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang
ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan
kesimpul adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil
pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam
proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh
menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak
dipecahkan. Oleh karena ini, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya
guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
(Abdul
Majid, 226, 2013)
5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri
Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan
karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya sebagai berikut:
a. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Strategi ini dapat memberikan ruang kepada
siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap
sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lainnya adalah strategi pembelajaran
ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
Disamping
memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya
sebagai berikut:
a. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi
pembelajaran, akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang telah ditentukan.
Selain itu, penulis berpendapat bahwa
pendekatan inkuiri bebas kurang sesuai diterapkan dalam pembelajaran
matematika, karena dalam proses pembelajaran matematika topik yang diajarkan
sudah ditetapkan dalam silabus kurikulum matematika, sehingga siswa tidak perlu
mencari atau menetapkan sendiri permasalahan yang akan dipelajari.
C. Penutup
Strategi
pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini
adalah mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir ktritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan stretegiheuristic, yang berasal dari
bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
1. Ciri-ciri Strategi Inkuiri
·
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar.
·
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-belief).
·
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
2. Prinsip Penggunaan Strategi Inkuiri
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
b. Prinsip interaksi
c. Prinsip bertanya
d. Prinsip belajar untuk berpikir
e. Prinsip keterbukaan
3.
. Pendekatan
dalam Inkuiri
a. Inkuiri Terbimbing (guided
inquiry approach)
b. Inkuiri Bebas (free inquiry approach).
c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi
Pembalajaran Inkuiri
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Merumuskan hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis
f. Merumuskan kesimpulan
5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri
Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan
karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya sebagai berikut:
e. Strategi ini merupakan strategi pembelajaranyang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
f. Strategi ini dapat memberikan ruang kepada
siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
g. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap
sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
h. Keuntungan lainnya adalah strategi
pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Disamping
memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya
sebagai berikut:
d. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi
pembelajaran, akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
e. Strategi ini sulit dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
f. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2013)
Ahmad
Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005)
Abu
Ahmadi, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung: CW. PUSTAKA SETIA, 1997)
Komentar
Posting Komentar