METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ABSTARAK
Pendidikan merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh siswa
karena disana mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang diberiakan
oleh guru, sehingga guru berperan penting dalam memberikan materi atau
pengetahuan kepada siswanya baik itu didalam maupun diluar kelas. Sperti
pada metode karyawisata dimana guru membimbing siswa pada sebuah
pembelajaran yang berada diluar kelas, dimana siswa terlebih dahulu harus
mengenal objek yang akan dituju untuk mempermudah pembelajaran selanjutnya,
sehingga dengan metode tersebut siswa dapat termotivasi dan lebih memahami
serta mengetahui manfaatnya dalam kehidupan. Disini siswa diharapkan
berperan aktif dan guru hanyalah sebagai pembimbing agar tercapaiya tujuan
pembelajaran.
|
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Didalam kegiatan
belajar mengajar biasanya peserta didik terbatas hanya belajar di kelas atau di
rumah saja, akan tetapi perlu diajak pergi ketempat lain untuk mempelajari
suatu hal tertentu atau objek tertentu. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi
untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena
itu dikatakan teknik karyawisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuattu tempat atau objek teertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyalidiki suatu seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel
mobil, toko besar, musium dan sebagainya.
Teknik karyawisata
digunakan karena memiliki tujuan, antara lain:
Dengan melaksanakan
karyawisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek
yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta
dapat bertanya jawab langsung, dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan
persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umuum. Dengan
karyawisata motivasi anak untuk menyelidiki sabab musabab sesuatu meningkat.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah yang akan dijelaskan nanti yaitu:
1.
Apa
yang dimaksud dengan metode karyawisata
2.
Bagaimana
langkah-langkah metode karyawisata
3.
Apa
saja kelebihan dan kekurangan metode karyawisata sebagai media pembelajaran
4.
Berikan
contoh metode karyawisata.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Karyawisata
Metode merupakan cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan
yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.[1]
Sedangkan kata “karyawisata”
berasal dari karya yang artinya kerja, dari wisata yang berarti pergi. Dengan
demikian, “karyawisata” berarti pergi bekerja. Atau bepergian ke suatu tempat
untuk bekerja. Di dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar,
pengertian karyawisata ialah bahwa murid-murid akan mempelajari suatu obyek di
tempat mana obyek itu terdapat. Jadi, apa yang disebut dengan bekerja
sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari sesuatu.[2]
Dalam pengertian pendidikan karyawisata adalah kunjungan siswa ke luar kelas
untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan
kurikuler di sekolah.[3]
Jadi wisata adalah metode
pengejaran yang dilakukan dengan mengajak para siswa untuk mengunjungi suatu
peristiwa atau tempat yang ada kaitannya dengan sesuatu yang dibahas.
Menurut sudjana, (2002: 147-158)
Metode kunjungan lapangan di lakukan sebagi salah satu prosedur pembelajaran
yang bertujaun untuk memberikan pengalaman lapangan dari objek-objek yang
dikunjungan serta memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan di lapangan.
Disamping itu metode ini dapat digunakan untuk menetapkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh peserta didik dalam memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan nyata.
Menurut Bahri dan Zain (1997:
105 -106), metode kunjungan lapangan atau karya wisata adalah cara mengajar
yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki suatu misalnya mengunjungi
museum, kota besar, pusat rekreasi, pusat kebudayaan dan kesenian,dan pusat
statistika. Metode pembelajaran ini dapat membuat pelajaran di sekolah menjadi
lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat. Disamping itu melalui
metode ini dapat merangsang kreativitas siswa. Pendapat di atas juga didukung
oleh Sriyono (1992: 10 – 12) yang menyatakan bahwa melalui metode kunjungan
lapangan atau karyawisata anak dapat mengenal realita kehidupan masyarakat,
mampu mengamati, meneliti dan mempelajari suatu objek di luar sekolah. Untuk
lebih lanjut Ester menyatakan bahwa kunjungan lapangan dapat memberikan banyak
pengalaman nyata bagi siswa.
Sehingga metode karyawisata
ialah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan membawa murid langsung
kepada objek yang dipelajari, dan objek itu terdapat diluar kelas. Dengan demikian,
apa yang disebut dengan bekerja sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari sesuatu.
Metode karyawisata dilakukan di
bawah bimbingan guru dengan membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu,
perumusan tujuan dan tugas yang harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik,
perkebunan, museum, dan sebagainya. Dalam menggunakan karyawisata perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Tujuan
harus jelas dan rencana cermat dan matang.
b.
Anak
didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikunjungi tersebut.
c.
Anak
didik dapat melihat hubungan karyawisata dengan apa yang mereka pelajari.
d.
Anak
didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata, dan apa yang diharapkan
dari masing-masing mereka sekembalinya dari karyawisata tersebut.
e.
Guru
atau salah seorang utusan sebaiknya pergi terlebih dahlu untuk mengunjungi
objek karyawisata supaya dapat membuat perencanaan yang lebih matang.
f.
Setiap
kegiatan karyawisata didiskusikan dan dinilai.
g.
Anak
didik diminta untuk membuat laporan.
h.
Diusahakan
jangan sampai terlalu banyak mengganggu bidang studi lainnya.[4]
B.
Langkah-langkah
penggunaan metode karyawisata
1.
Masa
persiapan/perencanaan
a.
Merumuskan
dan menjelaskan tujuan karyawisata.
b.
Menyuruh
murid-murid lebih dahulu mempelajari serba sesuatu mengenai apa yang akan
dikunjungi itu.
c.
Menyediakan
sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban sebagai hasil
karyawisata itu.
d.
Menyiapkan
segala sesuatu untuk keperluan karyawisata itu.
1)
Meminta
izin dari obyek yang akan dikunjungi.
2)
Mengunjungi
objek itu lebih dahulu agar dapat mengadakan perencanaan yang teliti.
3)
Mengadakan
pembicaraan dengan orang-orang yang diminta bantuannya.
4)
Mengurus
soal keuangan, pengankutan, usaha menjamin keselamatan anak dan sebagainya.
5)
Meminta
surat izin dari orang tua murid.
6)
Membuat
rencana tertulis tentang karyawisata, beserta rencana waktu, tempat yang
dikunjungi dan daftar nma-nama murid. Salinannya diberikan kepada kepala
sekolah.
2.
Masa
pelaksanaan karyawisata
a.
Periksa
surat-surat orang tua, jumlah murid berdasarkan daftar nama-nama murid.
b.
Pelihara
ketertiban selama karyawisata. Sebaiknya anak-anak sendiri mendiskusikan
peraturan-peraturan selama karyawisata itu.
c.
Laksanakan
karyawisata itu menurut waktu yang telah direncanakan.
d.
Bawa
semua anak-anak kembali ke sekolah. Periksa apakah semua anak hadir.
Sekali-kali jangan bolehkan anak-anak pulang sendiri ke rumah dari tempat obyek
yang dikunjungi.[5]
Pada langkah ini adalah
melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah
dipersiapkan. Biasanya kegiatan belajar diawali dengan penjelasan petugas
mengenai objek yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan
sebelumnya. Dalam penjelasan tersebut, para siswa bisa mengajukan beberapa
pertanyaan melalui kelompoknya masing-masing supaya waktunya lebih hemat.
Catatlah semua informasi yang diperoleh dari penjelasan tersebut. setelah
informasi diberikan oleh petugas, para siswa dengan bimbingan petugas melihat
dan mengamati objek yang dipelajari. Dalam proses ini petugas memberi
penjelasan berkenaan dengan cara kerja atau proses kerja, mekanismenya atau hal
lain sesuai dengan objek yang dipelajari. Siswa bisa bertanya atau juga
mempraktekkan jika dimungkinkan serta mencatatnya. Berikutnya para siswa dalam
kelompoknya mendiskusikan hasil-hasil belajarnya, untuk lebih melengkapi dan
memahami materi yang dipelajarinya.[6]
3.
Masa
kembali dari karyawisata
a.
Mengadakan
diskusi mengenai segala hal hasil dari karyawisata itu.
b.
Menyusun
laporan, atau paper atau kesimpulan yang diperoleh.
c.
Tindak
lanjut dari hasil karyawisata seperti; membuat grafik, gambar, model-model,
diagram, alat-alat lain dan sebagainya.[7]
Guru dapat meminta kesan-kesan
yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar tersebut, di samping menyimpulkan
materi yang telah diperoleh dan dihubungkan dengan bahan pengajaran bidang
studinya. Di lain pihak guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan
belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan
belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun laporan
yang lebih lengkap, membuat pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan hasil
kunjungan, atau membuat karangan berkenaan dengan kesan-kesan yang diperoleh
siswa dari kegiatan belajarnya.[8]
C.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Karyawisata sebagai Media Pembelajaran
Karyawisata sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
1.
Kelebihan
karyawisata sebagai media pembelajaran:
a.
Menghindarkan
terjadinya verbalisme. (Mengetahui katanya tapi tidak mengetahui makna yang
terkandung didalamnya).
b.
Memperkaya
pengalaman siswa, terutama mengenai objek-objek disekitarnya atau alam sekitar.
c.
Pengubahan
situasi mengajar-belajar yang sehari-hari dibatasi empat buah dinding kepada
suatu tempat atau situasi yang terdapat dialam terbuka dapat mengembangkan
kegairahan belajar dan menyegarkan.
d.
Siswa
dapat mengganti pengalaman-pengalaman dengan mencoba turut serta dalam
kegiatan.
e.
Siswa
dapat mengamati objek ditempat dimana objek itu berada, dalam situasi yang
asli.
f.
Siswa
dapat mengetahui bagaimana cara mengobservasi suatu objek dengan baik, memupuk
kebiasaan mengamati dengan teliti.
g.
Mengembangkan,
menanamkan dan memupuk rasa cinta pada
alam dan tanah air.
h.
Menanamkan,
mengembangkan dan memupuk keyakinan akan ke-Agungan Allah SWT.
i.
Memiliki
prinsip pengajaran modern yang memenfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.[9]
2.
Kelemahan
karyawisata sebagai media pembelajaran.
a.
Menghabiskan
waktu yang banyak. Padahal jadwal mata pelajaran sudah ditetapkan, sehingga
dengan demikian mata-mata pelajaran lain akan dirugikan.
b.
Mengajar
murid-murid di alam terbuka lebih sukar dibandingkan dengan di kelas.
c.
Sukar
memegang ketertiban dan disiplin mengingat bahwa murid-murid lebih bebas
bergerak kesana kemari.
d.
Kemungkinan
terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan mengingat murid-murid bebas bergerak
dan berkeliaran.
e.
Adanya
tambahan pengeluaran uang.
f.
Unsur
rekreasi sering menjadi lebih di prioritaskan daripada tujuan utamanya.
g.
Memerlukan
koordinasi dengan guru serta bidang
studi lain karena menggunakan waktu yang cukup lama.[10]
D.
Contoh
Metode Karyawisata Dalam Pembelajaran Matematika
Berkunjung ke laboratorium matematika untuk mengetahui jenis – jenis alat
yang berhubungan dengan pembelajaran matematika beserta fungsinya.
Contoh – contoh alat yang ada di laboratorium matematika:
–
Klinometer
: alat untuk mengukur sudut.
–
Jangka
Sorong : Alat untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda agar hasil yang
didapat lebih teliti.
–
Neraca
: alat untuk mengukur massa
PENUTUP
Kesimpulan
Metode karya wisata ialah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
membawa murid langsung kepada objek yang dipelajari, dan objek itu terdapat
diluar kelas, agar siswa bisa mengetahui langsung bentuk riilnya sebuah objek
yang dipelajari. Karyawisata berarti pergi bekerja. Hubungannya dengan kegiatan
belajar mengajar, pengertian karyawisata ialah siswa akan mempelajari suatu
objek ditempat mana objek itu terdapat. Dengan demikian, apa yang disebut
dengan bekerja sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
v
Asnawir
dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pres, 2002
v
Djajadisastra,
Jusuf, Metode-Metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1982
v
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (online)
v
Nana
Sudjana dan Ahmad Rival, Media Pengajaran; Penggunaan dan Pembuatannya, (Bandung:
CV. Sinar Baru,1997), Cet VII, hlm. 210
v
Nasution,
S., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010
v
NK,
Rostiyah, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2008
v
Saiful
Bahri dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010)
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia (online)
[3] Nana
Sudjana dan Ahmad Rival, Media
Pengajaran; Penggunaan dan Pembuatannya, (Bandung: CV. Sinar Baru,1997),
Cet VII, hlm. 210
[5] S.
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. IV, hlm. 134-135
[7]
Rostiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. VII,
hlm. 86-87
Coin Casino | Review 2021 | Casinoworld
BalasHapusCoin Casino Review – Welcome Bonus: ₦5000 ✚ 카지노 150 Free 메리트 카지노 쿠폰 Spins ⭐ Free spins ✓ Best bonuses ✓ Mobile/App. 인카지노